Konten dari Pengguna

Ramalan Jayabaya tentang Jepang pada Zaman Dahulu

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
12 November 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Jepang, Foto: Unsplash/Museums Victoria
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Jepang, Foto: Unsplash/Museums Victoria
ADVERTISEMENT
Ramalan Jayabaya tidak hanya seputar Pulau Jawa, tetapi juga prediksi tentang pengaruh luar, termasuk Jepang. Ramalan Jayabaya tentang Jepang menjelaskan datangnya kekuatan asing dari timur yang sering dikaitkan dengan Jepang.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Babad Tanah Jawi, Soejipto Abimanyu, (2024: 46), ramalan Jayabaya diperkirakan ditulis pada zaman perkembangan Islam di Pulau Jawa. Saat itu, Jayabaya pernah berguru pada seorang ulama bernama Maolana Ngali Samsujen.

Ramalan Jayabaya tentang Jepang

Ilustrasi Ramalan Jayabaya tentang Jepang, Foto: Unsplash/YANGHONG YU
Ramalan Jayabaya tentang Jepang sering diyakini sebagai bagian dari perjalanan sejarah Indonesia menuju kemerdekaan. Meskipun tidak disebutkan secara langsung, tetapi masyarakat menemukan kesamaan ciri-ciri yang digambarkan Jayabaya dengan Jepang.

1. Kedatangan Orang Berkulit Kuning

Dalam ramalan Jayabaya dijelaskan bahwa akan datang “jago kate yang berbulu kuning” untuk menguasai Indonesia. Istilah tersebut sering disamakan dengan balatentara Jepang yang rata-rata berperawakan kecil dan berkulit kuning.
Pada awal Perang Asia Timur Raya, Jepang mengalami kesuksesan besar. Satu per satu wilayah berhasil dikuasainya, termasuk Nusantara. Kecepatan gerak pasukan Jepang memaksa pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk melakukan perundingan.
ADVERTISEMENT
Istilah “jago kate” dapat dilihat dari perawakan Jenderal Imamura yang tingginya tidak lebih dari bahu Jendral Starkenborg. Di meja perundingan, Jenderal Imamura mendapatkan kemenangan atas kekuasaan Belanda di Indonesia.

2. Masa Penjajahan Seumur Jagung

Jayabaya juga meramalkan bahwa kekuasaan Jepang di Indonesia hanya seumur jagung, tidak selama penjajahan bangsa Eropa. Hal ini dibuktikan dengan penelitian bahwa umur biji jagung dari mulai keluar hingga tidak dapat dipakai lagi sekitar 3,5 tahun.
Penjajahan Jepang terhadap Indonesia juga berlangsung selama 3,5 tahun. Kedatangan Jepang pada awalnya disambut hangat oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat terbebas dari kolonial Belanda.
Ramalan Jayabaya menggambarkan masa penderitaan dan kesulitan yang harus dihadapi rakyat. Meskipun singkat, penjajahan Jepang telah meninggalkan dampak besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Demikianlah kisah ramalan Jayabaya tentang Jepang. Ramalan ini memberikan gambaran tentang cara pandang masyarakat terhadap peristiwa sejarah dan membantu memahami perjalanan bangsa dalam menghadapi kekuatan asing. (Nabila)