Konten dari Pengguna

Ratu Wongyeong: Kisah Hidup dan Peranannya dalam Sejarah Dinasti Joseon

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Januari 2025 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Ratu Wongyeong dalam sejarah. Foto: Pexels.com/Niklas Jeromin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Ratu Wongyeong dalam sejarah. Foto: Pexels.com/Niklas Jeromin
ADVERTISEMENT
Ratu Wongyeong adalah salah satu tokoh dalam sejarah Dinasti Joseon yang meninggalkan jejak penting.
ADVERTISEMENT
Kehidupannya menggambarkan perpaduan antara intrik politik, pengorbanan, dan pengaruh besar dalam pemerintahan kerajaan.
Sebagai seorang ratu, ia tidak hanya menjalankan perannya sebagai pendamping raja, tetapi juga memainkan peran strategis dalam mendukung stabilitas Dinasti Joseon.

Ratu Wongyeong

Ilustrasi kisah Ratu Wongyeong dalam sejarah. Foto: Pexels.com/Niklas Jeromin
Berikut adalah kisah Ratu Wongyeong, tokoh bersejarah dari Dinasti Joseon yang penuh intrik dan pengaruh besar, mengutip dari p2k.stekom.ac.id.
Lahir pada tahun 1365 dengan nama asli Min Jeong, ia berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh.
Pernikahannya dengan Yi Bang-won, yang kemudian menjadi Raja Taejong, menandai awal dari perannya yang signifikan dalam sejarah kerajaan.
Melalui pernikahan ini, keluarga Min mendapatkan pengaruh besar di istana, sementara suaminya mendapatkan dukungan politik yang kuat.
Sebagai ratu, Ratu Wongyeong menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Dalam upaya mengukuhkan kekuasaan, suaminya mengambil langkah drastis dengan menyingkirkan banyak pesaing, termasuk saudara-saudaranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut membawa duka mendalam bagi Ratu Wongyeong, karena ia harus menyaksikan keluarganya dikorbankan demi stabilitas kerajaan.
Meskipun demikian, ia tetap mendukung kebijakan suaminya demi menjaga keberlangsungan Dinasti Joseon.
Ratu Wongyeong meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 1420 di Balai Byeoljeon, Istana Sugang, pada usia 55 tahun. Kepergiannya membawa kesedihan besar bagi keluarga kerajaan, termasuk putranya, Raja Sejong.
Ia dimakamkan bersama suaminya, Raja Taejong, di kompleks makam kerajaan Heolleung, Distrik Seocho, Seoul.
Ratu Wongyeong awalnya dianugerahi gelar anumerta "Ibu Suri Wongyeong" oleh Raja Sejong pada tanggal 25 Agustus 1420, beberapa bulan setelah kematiannya.
Namun, pada 14 September 1420, gelarnya diubah menjadi "Permaisuri Wongyeong."
Selain itu, pada tahun 1424, Raja Sejong menambahkan gelar kehormatan Changdeoksoyeol untuk mengenang jasa dan kebijaksanaannya dalam mendukung pemerintahan Dinasti Joseon.
ADVERTISEMENT
Kisah hidup Ratu Wongyeong mencerminkan bagaimana kehidupan seorang ratu tidak hanya dihiasi kemewahan, tetapi juga penuh dengan pengorbanan.
Ia harus menghadapi intrik politik, konflik keluarga, dan tanggung jawab besar sebagai pendamping raja.
Perannya yang kuat dalam mendukung suaminya dan membangun fondasi kekuasaan bagi putranya menjadikannya tokoh penting dalam sejarah Korea.
Secara keseluruhan, Ratu Wongyeong tetap dikenang sebagai simbol kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan kehidupan istana.
Perjuangannya dalam mempertahankan stabilitas kerajaan dan kontribusinya dalam politik Dinasti Joseon menjadikannya salah satu sosok yang dihormati hingga saat ini. (Shofia)