Rumah Adat Nuwo Sesat, Kenali Keunikan dan Maknanya

Ilustrasi Rumah Adat Nuwo Sesat, Kenali Keunikan dan Maknanya, Unsplash/Lisa Schmidt

Rumah Adat Nuwo Sesat menjadi simbol kebersamaan dan kearifan dalam tradisi masyarakat Lampung. Lebih dari sekadar bangunan, rumah ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Setiap elemen arsitekturnya mengandung makna filosofis yang mencerminkan kehidupan sosial yang harmonis, semangat musyawarah, serta budaya gotong royong yang dijunjung tinggi.

Rumah Adat Nuwo Sesat

Ilustrasi Rumah Adat Nuwo Sesat, Unsplash/Runkai Zhang

Mengutip dari Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia, Kurniawan Dinihari (2018), Rumah Adat Nuwo Sesat, juga dikenal sebagai Balai Agung, adalah rumah tradisional masyarakat Lampung yang berfungsi sebagai tempat pertemuan adat bagi para purwatin (penyimbang) saat mengadakan pepung adat atau musyawarah.

Secara arsitektural, Nuwo Sesat merupakan rumah panggung yang dibangun dengan tiang-tiang penyangga dari kayu, dirancang untuk melindungi penghuninya dari banjir dan gangguan hewan liar.

Atapnya yang lebar terbuat dari anyaman ilalang atau kayu, memberikan perlindungan sekaligus fleksibilitas terhadap gempa.

Bagian-bagian utama dari Nuwo Sesat meliputi:

Pada bagian depan rumah, terdapat ukiran ornamen bermotif perahu yang menjadi ciri khas, serta hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah pada atapnya.

Payung-payung ini melambangkan tingkat marga, kampung, dan suku dalam masyarakat Lampung.

Selain sebagai tempat tinggal, Nuwo Sesat memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Lampung, sering digunakan untuk pertemuan adat, upacara keagamaan, serta berbagai acara budaya dan sosial lainnya.

Dengan desain yang kaya akan makna filosofis dan fungsi multifungsi dalam kehidupan masyarakat Lampung, Rumah Adat Nuwo Sesat menjadi simbol penting dari identitas budaya dan kearifan lokal yang terus dilestarikan hingga kini.

Itulah penjelasan mengenai keunikan Rumah Adat Nuwo Sesat dan makna filosofisnya.

Baca Juga: 3 Jenis Rumah Adat Papua dan Fakta Menariknya