Sejarah Aksara Sasak, Salah Satu Aksara Khas Lombok

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2024 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Aksara Sasak. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Tandya Rachmat
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Aksara Sasak. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Tandya Rachmat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya luar biasa, termasuk dalam hal tulisan atau aksara. Ada beberapa tulisan yang itu hanya ada di daerah tertentu, salah satunya adalah aksara Sasak. Lalu bagaimana sejarah aksara Sasak?
ADVERTISEMENT
Sejarah aksara ini tentunya bisa dilihat dari di mana tulisan tradisional ini berkembang. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Sejarah Aksara Sasak

Sejarah Aksara Sasak. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Dim Hou
Dikutip dari buku Aksara-aksara di Nusantara karya Ridwan Maulana, (2020) sejarah aksara sasak dimulai dari daerah Lombok. Karena aksara Sasak adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berasal dari Pulau Lombok.
Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Sasak, yang merupakan bahasa yang dituturkan oleh suku Sasak. Suku Sasak adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok sejak 4.000 SM.
Ada beberapa pendapat tentang asal-usul suku Sasak, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah keturunan dari penduduk asli Lombok yang bercampur dengan pendatang dari Pulau Jawa, ada juga yang mengatakan bahwa mereka adalah orang Jawa yang pergi ke tanah leluhur mereka.
ADVERTISEMENT
Aksara ini memiliki hubungan dekat dengan aksara Bali dan aksara Jawa, karena merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi. Aksara Sasak memiliki empat jenis, yaitu Baluq Olas, Rekan Swara, Swalalita, dan Jejawan Sasak.
Aksara Baluq Olas adalah aksara yang paling dasar dan paling banyak digunakan, terdiri dari 18 huruf konsonan dan 14 huruf vokal. Aksara Rekan Swara adalah aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Kawi, bahasa sastra yang dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta.
Sementara itu aksara Swalalita adalah aksara yang digunakan untuk menulis puisi-puisi Sasak, memiliki bentuk yang lebih indah dan artistik. Aksara Jejawan Sasak adalah aksara yang berasal dari Pulau Jawa, biasanya digunakan untuk menulis naskah-naskah lontar.
ADVERTISEMENT
Aksara Sasak merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Aksara ini memiliki nilai sejarah, estetika, dan identitas bagi suku Sasak dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Dengan mempelajari sejarah aksara sasak yang berkembang di Lombok dan menggunakan aksara Sasak, maka dapat mengenal lebih dekat kekayaan budaya bangsa Indonesia. (WWN)