Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Alat Musik Tanjidor, Warisan Budaya Betawi yang Bertahan hingga Kini
10 Februari 2025 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Alat Musik Tanjidor. pexels/cottonbro studio](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkptxb9bgw208x57bjzmn9er.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tanjidor dikenal sebagai ansambel musik tradisional yang biasanya dimainkan dalam acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, hingga perayaan keagamaan. Musik ini telah menjadi bagian penting dari identitas budaya Betawi.
Asal-Usul dan Sejarah Alat Musik Tanjidor
Dikutip dari buku Musik Tradisional Betawi, Suryadi, 2012:45, sejarah alat musik tanjidor bermula pada abad ke-18 ketika tentara kolonial Belanda memperkenalkan musik militer yang menggunakan berbagai alat musik tiup dan perkusi.
Setelah Belanda meninggalkan Nusantara, masyarakat lokal Betawi mengadopsi gaya musik tersebut dan menggabungkannya dengan tradisi lokal, menciptakan tanjidor sebagai musik rakyat.
Tanjidor pada awalnya dimainkan oleh kelompok kecil yang terdiri dari beberapa alat musik tiup seperti klarinet, trombon, dan terompet, serta dilengkapi alat perkusi seperti tambur dan drum.
ADVERTISEMENT
Perpaduan bunyi dari alat-alat tersebut menghasilkan melodi yang unik dan menggugah semangat. Awalnya, tanjidor hanya dimainkan di lingkungan tertentu, namun seiring waktu, musik ini mulai dikenal lebih luas.
Peran dan Keunikan Tanjidor
Sebagai warisan budaya, sejarah alat musik tanjidor mencatat perannya yang penting dalam kehidupan sosial masyarakat Betawi. Tidak hanya sebagai hiburan, tanjidor juga menjadi simbol identitas dan sarana komunikasi budaya.
Dikutip dari buku Kesenian Tradisional Nusantara, Susanto, 2016:102, disebutkan bahwa tanjidor tidak hanya memperkaya tradisi musik Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga melalui berbagai acara.
Keunikan tanjidor terletak pada perpaduan alat musik Barat dengan melodi khas tradisional Betawi . Komposisi musiknya bersifat fleksibel, bisa disesuaikan dengan kebutuhan acara.
Selain itu, tanjidor juga sering dipadukan dengan tarian tradisional, menambah daya tarik penampilannya. Hingga kini, tanjidor tetap tampil di berbagai acara budaya dan festival, memperkuat eksistensinya di era modern.
ADVERTISEMENT
Sejarah alat musik tanjidor membuktikan bahwa budaya Betawi memiliki daya tahan kuat di tengah perubahan zaman.
Meskipun tantangan modernisasi terus datang, tanjidor tetap lestari berkat upaya pelestarian dari masyarakat dan pemerintah.
Dengan terus dipromosikan, tanjidor akan tetap menjadi simbol kebanggaan Betawi sekaligus bukti nyata dari kekayaan budaya Nusantara yang tak lekang oleh waktu. (Phonna)