Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Arab sebelum Islam dengan Tradisi dan Kepercayaan yang Ada
17 Maret 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Arab sebelum Islam merupakan bagian penting dalam memahami perkembangan budaya dan kepercayaan masyarakat Arab pada masa lampau.
ADVERTISEMENT
Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Arab hidup dalam sistem sosial yang beragam dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang dianut secara turun-temurun.
Struktur Sosial dan Tradisi di Arab Pra-Islam
Sejarah Arab sebelum Islam menunjukkan bahwa masyarakatnya terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu suku nomaden (Badui) dan suku yang menetap di kota-kota seperti Mekah dan Yatsrib.
Berdasarkan buku Sejarah Islam: Peradaban Arab Sebelum dan Sesudah Islam, Abdul Hadi, 2019:35, disebutkan bahwa kehidupan suku Badui sangat bergantung pada pengembalaan ternak, sementara penduduk kota mengandalkan perdagangan dan pertanian.
Masyarakat Arab pada masa itu sangat menjunjung tinggi nilai kesukuan. Sistem kabilah menjadi dasar kehidupan sosial, di mana setiap anggota suku memiliki kewajiban untuk melindungi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Perang antar suku sering terjadi karena perebutan sumber daya atau balas dendam. Selain itu, budaya syair dan sastra berkembang pesat sebagai sarana mengekspresikan kebanggaan suku serta mencatat sejarah dan nilai-nilai mereka.
Kepercayaan yang Dianut Masyarakat Arab Sebelum Islam
Sejarah Arab sebelum Islam juga mencatat bahwa kepercayaan masyarakat pada masa itu bersifat politeistik.
Dikutip dari buku Arab Jahiliah dan Islam: Kajian Historis, Ahmad Fauzi, 2020:57, disebutkan bahwa sebagian besar penduduk Arab menyembah berbagai dewa dan berhala, seperti Hubal, Latta, Uzza, dan Manat yang ditempatkan di sekitar Ka’bah di Mekah.
Selain politeisme, terdapat juga kelompok kecil yang menganut agama lain, seperti Yahudi dan Nasrani, terutama di daerah Yatsrib dan Najran.
Beberapa orang Arab disebut sebagai Hanif, yaitu mereka yang menolak politeisme dan hanya menyembah satu Tuhan, tetapi tidak mengikuti agama tertentu.
ADVERTISEMENT
Sejarah Arab sebelum Islam menggambarkan kehidupan masyarakat yang penuh dengan tradisi kesukuan dan kepercayaan politeistik.
Sistem sosial yang kuat serta kepercayaan yang beragam menjadi latar belakang penting bagi perubahan besar yang terjadi setelah datangnya Islam di tanah Arab. (Mona)
Baca Juga: 3 Periode Turunnya Al-Qur'an dan Sejarahnya
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.