news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Ayam Betutu, Kuliner Khas Bali yang Kaya Rempah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 Maret 2025 22:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Ayam Betutu, Pexels/Nadin Sh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Ayam Betutu, Pexels/Nadin Sh
ADVERTISEMENT
Sejarah ayam betutu berakar dari tradisi dan budaya masyarakat Bali, menjadikannya salah satu kuliner khas yang kaya akan rempah dan memiliki cita rasa mendalam.
ADVERTISEMENT
Hidangan ini awalnya disajikan dalam upacara adat dan ritual keagamaan sebagai persembahan.
Seiring waktu, ayam betutu semakin populer dan kini menjadi sajian yang banyak dicari oleh wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Sejarah Ayam Betutu

Ilustrasi Sejarah Ayam Betutu, Pexels/Engin Akyurt
Sejarah ayam betutu berawal dari pengaruh budaya Majapahit yang mulai terlihat pada abad ke-16.
Ketika pengikut Hindu Majapahit bermigrasi ke Bali akibat penyebaran Islam di Jawa, tradisi kuliner khas turut dibawa, termasuk teknik memasak ayam betutu.
Nama "Betutu" sendiri berasal dari kata be yang berarti daging dan tunu yang berarti dibakar, sehingga secara harfiah berarti daging yang dibakar. Awalnya, hidangan ini hanya disajikan dalam upacara keagamaan dan adat seperti odalan dan otonan.
Proses memasaknya pun masih sangat tradisional, yaitu dengan mengubur ayam yang telah dibumbui base genep (bumbu dasar genap khas Bali) dalam tanah bersama bara sekam selama delapan hingga sepuluh jam, menghasilkan tekstur empuk dan rasa yang kaya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Indonesian Journal of Tourism and Hospitality Management (WAKATOBI), Grandis Tsaniya Aesthetica, ( 2023: 145), ayam betutu mencerminkan perubahan sosial dan budaya Bali, tetap lestari dari masa kerajaan hingga era modern.
Seiring waktu, sejarah ayam betutu berkembang menjadi hidangan komersial yang semakin populer.
Pada tahun 1976, Ni Wayan Tempeh atau lebih dikenal sebagai Men Tempeh, bersama suaminya I Nyoman Suratna, mulai memperkenalkan ayam betutu secara luas dengan membuka warung di Gianyar.
Pasangan ini berhasil mengangkat resep tradisional ini ke ranah kuliner modern, menjadikannya ikon kuliner Bali yang kini dinikmati tidak hanya dalam upacara adat tetapi juga sebagai makanan sehari-hari.
Keunikan ayam betutu terletak pada bumbu rempah yang melimpah dan cita rasanya yang pedas.
ADVERTISEMENT
Bumbu base genep yang digunakan terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, terasi, kemiri, dan berbagai rempah lainnya.
Teknik memasaknya yang khas, terutama dengan cara tradisional menggunakan lubang tanah dan batu panas, menciptakan aroma yang menggugah selera.
Hingga kini, ayam betutu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Bali, sering disajikan dalam berbagai acara adat serta menjadi favorit para wisatawan.
Keberadaannya sebagai warisan budaya takbenda Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu kuliner nasional yang wajib dicoba.
Itulah sejarah ayam betutu, dari hidangan upacara adat hingga ikon kuliner Bali. Cita rasanya yang khas dan teknik memasaknya yang unik menjadikannya warisan kuliner yang patut dilestarikan.(Rizki)
ADVERTISEMENT