Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Ayam Taliwang, Warisan Budaya Kuliner dari Lombok
23 Maret 2025 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Ayam Taliwang berasal dari peristiwa antara Kerajaan Selaparang di Lombok dan Kerajaan Karangasem di Bali.
ADVERTISEMENT
Hidangan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat ini, memiliki sejarah yang kaya dan tetap lestari sebagai bagian dari warisan kuliner daerah.
Cita rasanya yang khas dengan perpaduan pedas dan gurih menjadikannya favorit di kalangan pecinta kuliner.
Sejarah Ayam Taliwang
Sejarah Ayam Taliwang bermula sekitar tahun 1630 Masehi, saat terjadi peperangan antara Kerajaan Selaparang di Lombok dan Kerajaan Karangasem di Bali.
Untuk membantu Selaparang, pasukan dari Kerajaan Taliwang dikirim ke Lombok, terdiri dari prajurit serta juru masak yang bertugas menyiapkan makanan bagi para pemimpin perang dan prajurit.
Pasukan ini menetap di wilayah yang kemudian dikenal sebagai Karang Taliwang.
Dalam upaya mencapai perdamaian, juru masak dari Kerajaan Taliwang menyajikan ayam bakar dengan bumbu khas yang disukai Raja Karangasem.
ADVERTISEMENT
Makanan ini menjadi simbol diplomasi yang membantu meredakan konflik antara kerajaan.
Dikutip dari THE SAGES JOURNAL: Culinary Science and Business, Achmad Taufiq, Mahmudi, dan I Gusti Ayu Bhyrani Larasati Punar, (2023:21), ayam taliwang memiliki ciri khas berupa ayam kampung muda yang dibakar utuh dengan bumbu pedas kaya rempah, termasuk pelalah, sehingga menghasilkan rasa pedas khas yang autentik.
Proses memasaknya melibatkan teknik khusus dan penggunaan rempah seperti cabai merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat, terasi goreng, dan kencur.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi putih hangat dan plecing kangkung, memberikan perpaduan rasa pedas, gurih, dan segar yang khas.
Sejak diperkenalkan, ayam taliwang mulai dikenal luas di Lombok pada tahun 1960-an. Salah satu pelopor penjualannya adalah Nini Manawiyah, yang menjual nasi ayam di rumahnya di Karang Taliwang.
ADVERTISEMENT
Popularitasnya terus meningkat hingga tahun 1980-an, ketika restoran-restoran mulai memasukkan ayam taliwang ke dalam menu mereka.
Kini, hidangan ini tidak hanya menjadi ikon kuliner Lombok tetapi juga banyak ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Sasak, ayam taliwang terus dilestarikan dan menjadi salah satu kebanggaan kuliner Indonesia.
Itulah sejarah ayam taliwang, makanan khas Lombok yang berasal dari masa kerajaan dan kini menjadi hidangan populer. Rasanya yang khas membuatnya terus digemari dan menjadi bagian dari kuliner Indonesia. (Rizki)