Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Ayutthaya, Kejayaan dan Kejatuhan Ibu Kota Kerajaan Siam yang Megah
1 Februari 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ibu kota Kerajaan Siam ini telah menjadi saksi kejayaan dan kejatuhan yang luar biasa.
Kota ini tumbuh menjadi salah satu kota terbesar dan termahal di dunia pada masanya, namun mengalami kehancuran yang begitu mendalam di akhir abad ke-18.
Sejarah Ayutthaya
Mengutip dari whc.unesco.org, sejarah Ayutthaya dimulai pada tahun 1350, ketika Raja Uthong mendirikan kota ini sebagai ibu kota kerajaan baru yang diberi nama Ayutthaya.
Lokasinya yang strategis di persimpangan sungai Chao Phraya menjadikannya sebagai pusat perdagangan penting di Asia.
Dengan akses mudah ke lautan, Ayutthaya berkembang pesat, menjalin hubungan dagang dengan berbagai negara seperti Tiongkok, India, Jepang, dan bangsa Eropa.
Pada masa kejayaannya, Ayutthaya adalah salah satu kota terbesar di dunia, dengan lebih dari satu juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Di bawah pemerintahan Raja Narai pada abad ke-17, kerajaan ini mencapai puncak kemakmuran. Kota ini dikenal dengan arsitektur megahnya, seperti kuil-kuil yang indah dan istana yang luar biasa.
Selama periode ini, Ayutthaya juga menjadi pusat budaya dan agama, dengan banyaknya sekolah-sekolah, perpustakaan, dan pusat-pusat pembelajaran agama Buddha.
Namun, kejayaan Ayutthaya berakhir pada tahun 1767, ketika pasukan Burma (Myanmar ) menyerbu dan menghancurkan kota ini.
Penyerbuan tersebut menyebabkan kehancuran besar-besaran, termasuk pembakaran dan penghancuran banyak bangunan bersejarah, seperti kuil-kuil, istana, dan struktur lainnya yang menjadi saksi peradaban gemilang kota ini.
Kota yang dulunya ramai dan megah kini berubah menjadi reruntuhan yang hancur. Banyak artefak penting dan catatan sejarah kerajaan hancur selama invasi ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun kota ini hancur, warisan budaya Ayutthaya tetap hidup dalam bentuk situs-situs bersejarah yang tersisa.
Beberapa kuil, seperti Wat Phra Si Sanphet dan Wat Ratchaburana, tetap bertahan meskipun mengalami kerusakan akibat serangan.
Saat ini, situs-situs tersebut telah menjadi bagian dari Taman Sejarah Ayutthaya, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Keberadaan situs ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan sedikit gambaran tentang kemegahan masa lalu dan memahami lebih dalam tentang budaya, arsitektur, dan sejarah kerajaan yang pernah berdiri kokoh.
Hingga saat ini, Ayutthaya terus menjadi salah satu situs wisata terpenting di Thailand, menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia untuk melihat dan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dari Ayutthaya yang megah dan mengharukan.
ADVERTISEMENT
Sejarah Ayutthaya mengajarkan tentang kejayaan yang dapat mengangkat peradaban, namun juga tentang kerentanannya yang bisa hilang dalam sekejap akibat peperangan. (Khoirul)