Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Bendungan Walahar sebagai Peninggalan Belanda di Karawang
24 Januari 2025 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Bendungan Walahar ini berdiri sejak tahun 1925. Bendungan ini sempat menjadi sarana pengairan untuk persawahan yang ada di Karawang.
ADVERTISEMENT
Bahkan Bendungan Walahar ini saat ini menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat. Faktanya Bendungan ini merupakan salah satu tempat peninggalan Belanda .
Sejarah Bendungan Walahar
Dikutip dari situs karawangkab.go.id terdapat fakta sejarah dari Bendungan Walahar.
1. Peninggalan Zaman Belanda
Bendungan ini merupakan salah satu tempat peninggalan zaman Belanda. Bendungan ini dikenal karena sistem pengairannya, maka dari itu zaman Belanda melopori pembangunan bendungan ini.
Dahulu bendungan ini digunakan untuk mengairi persawahan yang berada di daerah Karawang .
2. Mengairi Persawahan Hingga Menjadi Tempat Rekreasi
Bendungan yang berada di Desa Walahar, Kecamatan Ciampel, Karawang ini dulunya menjadi pusat pengairan persawahan di Karawang. Karena daerah Karawang menjadi pemasok utama kebutuhan beras di Indonesia.
Namun, seiring berjalannya waktu, bendungan ini tak hanya digunakan sebagai mengairi persawahan saja. Akan tetapi menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Menjadi Lokasi Pencegahan Banjir
Bendungan Walahar ini dapat menahan aliran sungai Citarum yang lebarnya mencapai 50 meter. Kapasitasnya yang cukup besar tersebut dapat digunakan untuk mengukur debit air.
Saat hujan tiba, beruntungnya bendungan ini dapat menahan air sungai. Dengan begitu banjir pada musim hujan di daerah Karawang dapat teratasi dan dapat diminimalisirkan.
4. Pembangunan Bendungan Walahar
Pembangunan Bendungan Walahar ini dimulai pada tahun 1918 dan diresmikan pada 30 November tahun 1925.
Selama pembangunan, seorang ahli perairan Belanda mengawasinya secara langsung. Pengawasan tersebut berada di bawah C. Swaan Koopman.
Bendungan ini memang terlihat sangat tua, karena dibangun pada zaman Belanda. Namun, Bendungan Walahar ini masih terlihat kokoh dan seperti tidak ada kerusakan yang berada di sekitar bendungan tersebut.
Suara air yang mengalir deras pun cukup menyejukkan saat terdengar di telinga. Bahkan di sekitar Bendungan Walahar ini terdapat kuliner khas Sunda yang dapat dinikmati saat berwisata dan bersantai ria.
ADVERTISEMENT
Tempatnya pun sangat asri serta aliran sungainya pun membuat menyantap makanan menjadi nikmat.
Demikian merupakan penjelasan tentang sejarah Bendungan Walahar. (Sis)
Baca juga: Sejarah Angpao, Tradisi Memberi saat Imlek