Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Benteng Alla sebagai Situs Perjuangan Rakyat Enrekang
21 Februari 2025 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Benteng Alla dikenal sebagai situs peninggalan peperangan pada zaman penjajahan Belanda bersama rakyat Enrekang. Benteng Alla merupakan sebuah wisata bersejarah yang terbuat dari bebatuan dan terletak di sisi pegunungan utara Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Benteng Alla merupakan saksi bisu sebagai perjuangan masyarakat Enrekang dalam melawan penjajahan Belanda . Bahkan situs wisata bersejarah Benteng Alla tak hanya dikenal dengan sejarah apiknya, tetapi juga pemandangannya yang menarik.
Sejarah Benteng Alla
Dikutip dari jurnal Perspektif Sosiologi Terhadap Objek Wisata Gunung Benteng Alla, Muh. Idris K, (2018), sejarah Benteng Alla merupakan situs pertahanan terakhir masyarakat Enrekang dalam menghadapi penjajahan Belanda.
Selain dikenal sebagai situs bersejarah yang apik, Benteng Alla ini tak kalah memiliki lokasi yang strategis sehingga menghadirkan pemandangan alam yang menyegarkan.
Benteng Alla ini masih tampak kukuh berada di sebelah utara Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang. Jalur pegunungan yang tampak alami tersebut terlihat seperti benteng raksasa yang menjulang tinggi mengelilingi pemukiman penduduk.
ADVERTISEMENT
Pemandangan tersebut sangat mudah dijumpai ketika berkunjung ke Desa Benteng Alla bagian utara, yang lokasinya berbatasan langsung dengan wilayah Toraja Utara. Menariknya, jejak historis yang berada di Benteng Alla ini masih dilestarikan sampai masa kini.
Sebab, bukti-bukti peninggalan sejarah pada masa lampau masih dilestarikan dan dapat dijumpai di kawasan Benteng Alla tersebut.
Salah satu peninggalan sejarah yang berada di Benteng Alla yaitu kuburan kuno yang masih menggunakan Erong yang dijadikan sebagai wadah kuburan.
Peninggalan sejarah lainnya yaitu ruangan gua yang memiliki celah sehingga dapat mengawasi keadaan luar pada saat terjadi peperangan.
Beberapa ritual adat yang berada di sekitar pegunungan Benteng Alla pun masih digunakan hingga masa sekarang. Hal ini dipercaya oleh masyarakat agar melindungi Benteng Alla dan senantiasa diberikan keselamatan pada masyarakat Enrekang.
ADVERTISEMENT
Ritual adat yang digunakan yaitu seperti Mangkaro Kalo sebagai ritual untuk memulai membuka sawah agar usaha pertanian masyarakat diberkati oleh Sang Maha Kuasa, sehingga mendapatkan hasil melimpah.
Ritual selanjutnya yaitu Ma'pakande Dewata yang merupakan ritual yang diadakan setiap kali terdapat musibah yang menimpa masyarakat, ritual ini diadakan dengan harapan agar musibah tidak lagi berkelanjutan.
Demikian merupakan penjelasan tentang sejarah Benteng Alla yang dikenal sebagai situs pertahanan terakhir dari masyarakat Enrekang pada masa penjajahan Belanda. (Sis)