Sejarah Bulan Rajab dan Keutamaannya

Ilustrasi Sejarah Bulan Rajab dan Keutamaannya, Unsplash/Ashkan Forouzani

Sejarah bulan Rajab memiliki akar yang kuat dalam tradisi Islam, sebagai salah satu bulan suci dalam kalender Hijriah.

Bulan ini dikenal sebagai bulan yang dimuliakan sejak masa sebelum Islam, di mana masyarakat Arab menganggapnya sebagai waktu yang penuh kedamaian

Dalam Islam, Rajab memiliki makna yang lebih mendalam, karena menjadi salah satu dari empat bulan haram yang diagungkan Allah, serta dikenal sebagai awal persiapan menuju bulan suci Ramadan.

Sejarah Bulan Rajab

Ilustrasi v, Unsplash/Arwa Shambesh

Sejarah bulan Rajab menunjukkan bahwa sejak zaman Arab Jahiliyah, bulan ini telah dihormati sebagai waktu yang suci, di mana peperangan dihentikan, dan ritual penghormatan seperti penyembelihan hewan dilakukan.

Mengutip dari buku Keagungan Rajab & Sya'ban, Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari, (2006), kata "Rajab" sendiri berasal dari bahasa Arab "tarjiib," yang berarti memuliakan atau mengagungkan.

Dalam sejarah Islam, beberapa peristiwa penting terjadi pada bulan Rajab, antara lain:

1. Isra' Mi'raj

Peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit ketujuh untuk menerima perintah shalat lima waktu. Isra' Mi'raj diyakini terjadi pada 27 Rajab.

2. Perang Tabuk

Sebuah ekspedisi militer yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 9 Hijriah untuk menghadapi ancaman dari Kekaisaran Romawi. Perang ini terjadi pada bulan Rajab.

Keutamaan Bulan Rajab

Ilustrasi Keutamaan Bulan Rajab, Unsplash/Abdullah Arif

Bulan Rajab memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

1. Bulan Haram

Sebagai salah satu dari empat bulan haram, bulan Rajab dimuliakan Allah Swt. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah dan menjauhi perbuatan dosa, karena pahala dan dosa dilipatgandakan.

2. Persiapan Menyambut Ramadhan

Bulan Rajab dianggap sebagai waktu untuk mempersiapkan diri secara spiritual menjelang bulan suci Ramadan. Ulama menyatakan bahwa Rajab adalah waktu untuk menanam, Sya'ban untuk menyiram, dan Ramadan untuk memanen hasilnya.

3. Peluang Memperbanyak Amal Shalih

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti puasa sunnah, shalat, dzikir, dan sedekah pada bulan ini. Meskipun tidak ada puasa khusus yang diwajibkan pada bulan Rajab, berpuasa sunnah tetap dianjurkan sebagai bentuk peningkatan amal ibadah.

Selain itu, terdapat doa yang populer dibaca oleh kaum muslimin dalam rangka menyambut datangnya bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."

Meskipun hadits yang meriwayatkan doa ini dianggap dhaif (lemah) oleh sebagian ulama, doa tersebut tetap dibaca oleh sebagian umat Islam sebagai bentuk harapan dan persiapan menyambut bulan Ramadan.

Itulah penjelasan mengenai sejarah bulan Rajab dan keutamaannya. (Sl)

Baca Juga: Masa Sunan Giri Belajar di Pasai dan Kisahnya