Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Candi Agung Amuntai, Warisan Kerajaan Tertua di Kalimantan
1 Januari 2025 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Candi Agung Amuntai tidak hanya menjadi situs bersejarah, tetapi juga simbol kebesaran peradaban yang pernah berkembang di Kalimantan.
Mengutip situs diskominfomc.kalselprov.go.id, Candi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke-XIV M.
Sejarah Candi Agung Amuntai
Keberadaan Candi Agung Amuntai memberikan gambaran tentang kehidupan religius masyarakat masa lalu serta perkembangan budaya dan tradisi yang ada di Kalimantan. Berikut adalah sejarah Candi Agung Amuntai:
Asal-Usul dan Pendirian
Candi Agung Amuntai adalah salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan .
Candi ini merupakan warisan dari Kerajaan Tertua di Kalimantan, yaitu Kerajaan Negara Dipa, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Negara Daha.
Candi ini diyakini sebagai pusat peradaban dan pusat keagamaan Hindu-Buddha di Kalimantan pada masa lampau.
ADVERTISEMENT
Candi Agung Amuntai dibangun sekitar abad ke-13 hingga ke-14 Masehi, pada masa kejayaan Kerajaan Negara Dipa. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang menguasai wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
Menurut legenda setempat, candi ini didirikan oleh Lambung Mangkurat, seorang tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Negara Dipa, yang dikenal sebagai pendiri sekaligus tokoh yang membawa nilai-nilai agama Hindu dan kepercayaan lokal ke wilayah tersebut.
Fungsi dan Keistimewaan Candi
Candi Agung Amuntai tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan kebudayaan dan pemerintahan. Candi ini menjadi simbol spiritual dan pusat kekuasaan pada masa itu.
Arsitektur candi ini dipengaruhi oleh gaya Hindu-Buddha, dengan bentuk bangunan yang sederhana namun memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Candi ini dibangun menggunakan bahan lokal seperti batu laterit dan kayu ulin, yang mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Penemuan Kembali dan Pemugaran
Setelah keruntuhan Kerajaan Negara Daha, candi ini sempat terkubur dan terlupakan selama berabad-abad. Penemuan arkeologis di sekitar candi, seperti fragmen arca, peralatan ritual, dan prasasti, memperkuat bukti keberadaan Kerajaan Negara Dipa.
Pada tahun 1967, situs ini ditemukan kembali oleh masyarakat setempat, dan sejak itu dilakukan berbagai upaya pemugaran untuk melestarikan peninggalan bersejarah ini.
Makna dan Warisan Budaya
Candi Agung Amuntai merupakan simbol keberadaan peradaban kuno di Kalimantan dan menjadi bukti penting hubungan perdagangan dan budaya antara Kalimantan dengan wilayah lain di Nusantara.
Selain itu, candi ini juga menjadi bukti kuat bahwa Kalimantan pernah menjadi pusat perkembangan agama Hindu-Buddha yang cukup maju. Saat ini, Candi Agung Amuntai menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Situs ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga menjadi tempat penelitian bagi sejarawan dan arkeolog untuk memahami lebih dalam tentang sejarah Kalimantan dan peradaban masa lalu.
Sejarah Candi Agung Amuntai menjadi bukti nyata dari kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Dengan memahami nilai-nilai sejarahnya, masyarakat dapat lebih menghargai warisan leluhur dan berkomitmen untuk melestarikan situs-situs bersejarah. (Fikah)