Konten dari Pengguna

Sejarah Coto Makassar sebagai Kuliner Legendaris Nusantara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Januari 2025 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Coto Makassar. Foto: Pexels/Cats Coming
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Coto Makassar. Foto: Pexels/Cats Coming
ADVERTISEMENT
Sejarah Coto Makassar perlu diketahui bagi pencinta kuliner di seluruh dunia karena hidangan ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang kaya, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang warisan budaya Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Coto Makassar menjadi ikon kuliner Sulawesi Selatan yang mewakili kekayaan tradisi dan warisan budaya Nusantara karena keberadaannya yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Makassar sejak berabad-abad lalu.

Sejarah Coto Makassar

Ilustrasi Sejarah Coto Makassar. Foto: Pexels/Amar Preciado
Sejarah Coto Makassar bermula dari tradisi kuliner masyarakat Makassar yang sudah ada sejak abad ke-16. Hidangan ini pertama kali dikenal sebagai makanan istimewa yang disajikan kepada kalangan bangsawan dan raja pada masa Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. .
Bahan-bahan utama yang digunakan, seperti daging sapi, jeroan, serta bumbu rempah yang khas, mencerminkan kekayaan alam serta kecintaan masyarakat Sulawesi terhadap rasa yang kuat dan otentik.
Dikutip dari laman library.iptrisakti.ac.id, Makassar diduga telah ada sejak kerajaan Gowa berdiri sekitar tahun 1538.
ADVERTISEMENT
Coto Makassar biasanya dibuat dari puluhan jenis rempah seperti, bawang putih, bawang merah, cabai, lada, ketumbar, kemiri, pala, jinten, cengkeh, serai, lengkuas, jahe, dan kacang tanah serta bumbu lainnya.
Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan air tajin (air sisa cucian beras) yang memberikan tekstur kuah yang kental dan cita rasa unik.
Selain kuahnya yang istimewa, Coto Makassar juga disajikan dengan ketupat atau burasa (sejenis lontong khas Makassar) yang semakin melengkapi kelezatannya.
Hidangan ini sering dinikmati bersama sambal tauco, perasan jeruk nipis, dan taburan bawang goreng untuk menambah cita rasa.
Dalam perkembangannya, Coto Makassar tidak hanya menjadi ikon kuliner Makassar, tetapi juga dikenal luas di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
Banyak restoran dan warung makan yang menyajikan Coto Makassar sebagai menu andalan, sehingga memudahkan siapa saja untuk mencicipinya tanpa harus datang langsung ke Makassar.
ADVERTISEMENT
Sebagai warisan kuliner Nusantara, Coto Makassar tidak hanya menjadi simbol budaya lokal tetapi juga bukti kekayaan tradisi kuliner Indonesia yang terus lestari dari generasi ke generasi.(Arf)