Konten dari Pengguna

Sejarah Gedung DPR, Saksi Bisu Perjalanan Demokrasi Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Maret 2025 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gedung DPR,Foto:Pexels/Leo Liou
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gedung DPR,Foto:Pexels/Leo Liou
ADVERTISEMENT
Sejarah Gedung DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dimulai sejak masa awal kemerdekaan, ketika kebutuhan akan sebuah lembaga legislatif yang mewakili suara rakyat menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Gedung yang saat ini digunakan sebagai tempat sidang dan berbagai kegiatan legislatif tersebut memiliki perjalanan panjang yang mencerminkan dinamika politik dan sejarah bangsa Indonesia.

Sejarah Gedung DPR

Ilustrasi Sejarah Gedung DPR,Foto:Pexels/Ikbal Alahmad
Sejarah Gedung DPR dimulai dengan gagasan besar dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang bertekad untuk menyelenggarakan konferensi internasional yang dikenal dengan nama CONEFO (Conference of the New Emerging Forces).
Gagasan ini menjadi cikal bakal dari pendirian Gedung DPR, yang hingga kini menjadi simbol penting dari demokrasi Indonesia.
Dikutip dari situs mpr.go.id pendirian Gedung DPR Indonesia dimulai pada tanggal 8 Maret 1965 melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48/1965.
Pada masa itu, Indonesia tengah berada dalam kondisi politik yang cukup dinamis, dan Presiden Soekarno ingin mewujudkan visi besar Indonesia sebagai kekuatan baru yang muncul di kancah dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyelenggarakan CONEFO, sebuah konferensi yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara baru merdeka, Soekarno memerlukan sebuah gedung yang besar dan representatif.
Arsitektur Gedung DPR dirancang oleh Soejoedi Wirjoatmodjo, seorang arsitek dengan gelar Dpl.Ing. Rancangan ini kemudian disahkan dan ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22 Februari 1965.
Gedung ini diharapkan dapat menjadi tempat yang tidak hanya akan digunakan untuk acara internasional, tetapi juga sebagai simbol kemajuan Indonesia di mata dunia.

Peran Gedung DPR dalam Perjalanan Demokrasi Indonesia

Ilustrasi Sejarah Gedung DPR,Foto:Pexels/Mo Eid
Sejak diresmikannya sebagai Gedung MPR/DPR RI pada tahun 1966, gedung ini telah menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang demokrasi Indonesia.
Dari era orde lama, orde baru, hingga era reformasi, Gedung DPR terus memainkan peran kunci dalam menjalankan fungsi legislatifnya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses-proses perubahan besar yang terjadi di Indonesia, seperti amandemen konstitusi, pembahasan kebijakan negara, hingga pemilihan presiden, Gedung DPR selalu menjadi tempat di mana keputusan-keputusan penting diambil.
Pada masa orde baru, meskipun Indonesia dikenal dengan sistem yang lebih otoriter, Gedung DPR tetap menjadi arena bagi perdebatan dan pengambilan keputusan dalam lingkup legislatif.
Namun, pasca-reformasi 199, Gedung DPR mengalami perubahan signifikan dalam hal transparansi, partisipasi masyarakat, dan keterbukaan dalam proses politik.
Era reformasi membawa peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan, dan Gedung DPR menjadi simbol dari demokrasi yang lebih terbuka dan inklusif.
Sejarah Gedung DPR diatas mencerminkan perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan demokrasi dan kebebasan. (shr)
ADVERTISEMENT