Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Nabawi dan Keistimewaannya untuk Umat Islam
12 Maret 2025 20:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid megah yang terletak di Kota Madinah. Sebagai tempat ikonik umat muslim, tentunya masjid ini memiliki sejarah Masjid Nabawi dan keistimewaannya untuk umat Islam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari 5 Keistimewaan Masjid Nabawi bagi Peradaban Islam, oleh Humas BPKH, (2024), dalam situs bpkh.go.id, Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang didirikan oleh Nabi Muhammad, setelah Masjid Quba.
Masjid Nabawi menjadi salah satu destinasi yang biasa dikunjungi umat Islam tatkala menunaikan ibadah haji atau umrah karena keutamaannya. Masjid Nabawi adalah tempat yang sangat istimewa di hati kaum muslimin.
Sejarah Masjid Nabawi dan Keistimewaannya untuk Umat Islam
Sejarah Masjid Nabawi dan keistimewaannya untuk umat Islam perlu diketahui. Mengutip dari 5 Keistimewaan Masjid Nabawi bagi Peradaban Islam, oleh Humas BPKH, (2024), dalam situs bpkh.go.id, Masjid Nabawi didirikan di tempat di mana unta Nabi Muhammad berhenti.
Tempat yang dimaksud tersebut yaitu tempat pertama kali Nabi Muhammad tiba di Madinah. Sebelumnya, area tersebut digunakan sebagai tempat menjemur kurma milik dua anak yatim, Sahl dan Suhail bin ‘Amr.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad pun membeli tanah itu untuk dijadikan masjid serta tempat tinggalnya. Pada awalnya, masjid ini memiliki ukuran sekitar 50 m × 50 m dengan atap setinggi 3,5 m.
Nabi Muhammad ikut berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini bersama para sahabat dan umat Muslim.
Dinding masjid dibangun menggunakan batu bata dan tanah, sementara atapnya terbuat dari daun kurma dengan tiang penopang dari batang kurma.
Beberapa bagian atap masjid ini dibiarkan terbuka. Masjid ini tidak memiliki penerangan di malam hari, dan itu terjadi selama sembilan tahun pertama. Masjid hanya dapat sedikit cahaya dari pembakaran jerami saat waktu Isya.
Masjid Nabawi ini pun mengalami berbagai renovasi dan perluasan seiringbe berjalannya waktu. Renovasi pertama Majsid Nabawi dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, diikuti oleh Khalifah Utsman bin ‘Affan pada tahun 29 H.
ADVERTISEMENT
Di era modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia memperluas masjid ini hingga mencapai 6.024 m² pada tahun 1372 H.
Upaya perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga total luas bangunan masjid hampir mencapai 100.000 m², ditambah lantai atas seluas 67.000 m² serta pelataran yang dapat digunakan untuk salat dengan luas 135.000 m².
Saat ini, Masjud Nabawi memiliki luas 400 ribu meter persegi. Masjid ini dapat menampung sekitar 1 juta jemaah.
Selain daya tampungnya yang luas, masjid ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti Kubah Hijau, Menara Bilal, dan halaman yang luas.
Salah satu keistimewaan saat seorang muslim melakukan salat di masjid Nabawi yaitu pahalanya jauh lebih tinggi dibanding salat di masjid lainnya.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan lainnya juga, di komplek Masjid Nabawi ini terdapat makam Nabi Muhammad saw. Nabi dimakamkan di tempat yang sama dengan tempat beliau meninggal, yaitu di kamar istrinya, Aisyah.
Demikianlah sejarah Masjid Nabawi dan keistimewaannya untuk umat Islam. Masjid Nabawi memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid lainnya. (IF)