news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Gedung Nasional Indonesia, Saksi Perjalanan Bangsa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
10 Maret 2025 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gedung Nasional Indonesia, Saksi Perjalanan Bangsa, Pexels/Aaron Kittredge
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gedung Nasional Indonesia, Saksi Perjalanan Bangsa, Pexels/Aaron Kittredge
ADVERTISEMENT
Sejarah Gedung Nasional Indonesia mencerminkan perjalanan panjang bangsa dalam membangun identitas dan semangat kebangsaan.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu bangunan bersejarah, gedung ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting, mulai dari perjuangan kemerdekaan hingga aktivitas sosial dan budaya yang berkembang seiring waktu.
Dengan arsitektur yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, Gedung Nasional Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertemuan dan kegiatan resmi, tetapi juga simbol persatuan dan kebanggaan nasional.

Sejarah Gedung Nasional Indonesia

Ilustrasi Sejarah Gedung Nasional Indonesia, Unsplash/Katie Moum
Mengutip dari direktori.vokasi.unair.ac.id, sejarah Gedung Nasional Indonesia berawal dari gagasan dr. Soetomo, pendiri Boedi Oetomo, untuk menyediakan tempat bagi para pejuang kemerdekaan dalam merumuskan strategi perjuangan nasional.
Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 1930 di Kota Surabaya dan selesai beberapa tahun kemudian. Gedung ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam perjalanan bangsa menuju kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Pada 1-3 Januari 1932, Gedung Nasional Indonesia menjadi lokasi Kongres Indonesia Raya yang dihadiri oleh berbagai tokoh pergerakan nasional.
Kongres ini bertujuan untuk menyatukan berbagai elemen perjuangan dalam satu wadah kebangsaan. Selain itu, gedung ini sering digunakan untuk menyelenggarakan rapat dan kegiatan politik serta pendidikan bagi masyarakat.
Di masa penjajahan Jepang dan pasca-kemerdekaan, Gedung Nasional Indonesia tetap menjadi pusat berbagai aktivitas perjuangan rakyat Surabaya.
Pada periode awal kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai tempat pertemuan tokoh nasional dalam merumuskan langkah-langkah mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Gedung Nasional Indonesia tetap berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya. Gedung ini menjadi tempat berlangsungnya berbagai seminar, diskusi, serta acara yang memperkuat nilai-nilai nasionalisme di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Keberadaannya yang strategis di Surabaya semakin mengukuhkan peran kota ini sebagai pusat perlawanan dan perjuangan nasional.
Saat ini, Gedung Nasional Indonesia telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. Bangunannya tetap mempertahankan arsitektur aslinya dan terbuka untuk umum sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Surabaya.
Sebagai simbol perjuangan bangsa, Gedung Nasional Indonesia terus dijaga kelestariannya agar generasi mendatang dapat mengenang dan menghormati jasa para pendahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Gedung Nasional Indonesia, yang merupakan saksi perjalanan bangsa. (Sila)