Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Gedung Stovia, Saksi Bisu Perjalanan Pendidikan Indonesia
28 Februari 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gedung ini menjadi tempat berdirinya School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), sekolah kedokteran yang melahirkan banyak tokoh penting.
Selain menjadi pusat pendidikan, gedung ini juga menjadi saksi munculnya gerakan kebangsaan yang berpengaruh besar dalam perjuangan kemerdekaan.
Awal Berdirinya STOVIA
Sejarah Gedung STOVIA bermula pada akhir abad ke-19, saat pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah kedokteran bagi pribumi.
Dikutip dari buku Sejarah Kedokteran Indonesia, Djokomuljanto, 2003:112, STOVIA resmi dibuka pada tahun 1902 di daerah Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta).
Sekolah ini bertujuan mencetak dokter pribumi agar dapat melayani masyarakat tanpa harus bergantung pada tenaga medis Belanda. Pendidikan di STOVIA berlangsung selama sepuluh tahun, dengan kurikulum yang mencakup teori dan praktik kedokteran.
ADVERTISEMENT
Peran STOVIA dalam Pergerakan Nasional
Sejarah Gedung STOVIA tidak hanya berkaitan dengan pendidikan tetapi juga dengan kebangkitan nasional.
Berdasarkan buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia, Soegijanto, 1995:87, mencatat bahwa organisasi Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908.
Organisasi ini menjadi tonggak awal perjuangan nasional, yang kemudian menginspirasi lahirnya berbagai gerakan lainnya. Salah satu lulusan STOVIA yang berperan penting adalah dr. Soetomo, yang aktif dalam pergerakan kebangsaan dan pendidikan .
Perubahan Fungsi Gedung STOVIA
Sejarah Gedung STOVIA mengalami perubahan setelah sekolah kedokteran dipindahkan ke lokasi baru pada tahun 1927.
Berdasarkan buku Bangunan Bersejarah di Jakarta, Sudarmadji, 2010:65, setelah tidak lagi digunakan sebagai sekolah, gedung ini sempat dialihfungsikan untuk berbagai keperluan sebelum akhirnya diresmikan sebagai Museum Kebangkitan Nasional pada tahun 1974.
ADVERTISEMENT
Museum ini menyimpan koleksi sejarah tentang perjuangan pelajar STOVIA serta peran mereka dalam perkembangan nasionalisme Indonesia.
Sejarah Gedung STOVIA menjadi bukti nyata bahwa pendidikan memiliki peran besar dalam membangun kesadaran kebangsaan.
Dari sekolah kedokteran hingga pusat pergerakan nasional, gedung ini tetap berdiri sebagai simbol perjuangan intelektual pribumi dan semangat menuju kemerdekaan.
Hingga kini, Gedung STOVIA yang telah menjadi Museum Kebangkitan Nasional terus mengingatkan generasi penerus tentang pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa. (Haura)