Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Getuk, Kudapan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Nusantara
28 Februari 2025 1:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kuliner Tradisional Jawa, Haryanto, 2018:56, getuk disebut sebagai makanan rakyat yang muncul akibat keterbatasan bahan pangan pada masa kolonial.
Asal-Usul Getuk di Indonesia
Berdasarkan buku Resep Warisan Nusantara, Siti Mulyati, 2020:112, sejarah getuk bermula pada masa penjajahan ketika beras sulit diperoleh. Masyarakat kemudian mencari alternatif dengan mengolah singkong yang mudah didapat.
Singkong yang direbus lalu ditumbuk dan dicampur gula menjadi getuk, makanan sederhana yang tetap bertahan hingga kini.
Jenis getuk pun berkembang, dari getuk biasa hingga getuk lindri yang memiliki tekstur lebih lembut.
Getuk lindri mulai populer pada abad ke-20 setelah diperkenalkan oleh pedagang di Magelang. Bentuknya yang berwarna-warni dengan taburan kelapa menjadikannya lebih menarik bagi pecinta kuliner.
ADVERTISEMENT
Selain di Jawa, variasi getuk juga ditemukan di daerah lain. Beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan memiliki olahan serupa, meski dengan tambahan bahan khas setempat. Hal ini membuktikan bahwa getuk telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia.
Peran Getuk dalam Kuliner Nusantara
Dikutip dari buku Sejarah Kuliner Indonesia, Bambang Suharto, 2021:73, sejarah getuk tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan pangan, tetapi juga identitas budaya.
Getuk sering disajikan dalam acara adat dan dijadikan oleh-oleh khas dari berbagai daerah. Kota Magelang bahkan menjadikan getuk sebagai ikon kuliner dengan beragam variasi rasa dan bentuk.
Selain itu, getuk terus mengalami inovasi. Kini banyak produsen menambahkan berbagai rasa seperti cokelat, keju, dan pandan untuk menarik minat generasi muda. Meski begitu, keaslian resep tradisional tetap dijaga agar cita rasanya tidak hilang.
ADVERTISEMENT
Banyak festival kuliner yang turut mempromosikan getuk sebagai makanan khas Indonesia. Festival getuk di Magelang menjadi daya tarik wisata kuliner setiap tahunnya.
Sejarah getuk menunjukkan bahwa makanan ini bukan sekadar kudapan, tetapi juga bagian dari warisan budaya Indonesia. Dari masa kolonial hingga era modern, getuk terus bertahan sebagai salah satu kuliner khas Nusantara yang digemari banyak orang.
Keberagaman jenis dan inovasi dalam penyajiannya menjadikan getuk tetap relevan di dunia kuliner saat ini. (Anggie)