Konten dari Pengguna

Sejarah Gultik, Kuliner Khas Sukoharjo yang Legendaris

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 Februari 2025 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Gultik, Pixabay/RitaE
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Gultik, Pixabay/RitaE
ADVERTISEMENT
Sejarah gultik tidak bisa dilepaskan dari perkembangan kuliner kaki lima di Jakarta yang terus bertahan di tengah modernisasi kota.
ADVERTISEMENT
Hidangan sederhana tetapi kaya rasa ini telah menjadi favorit banyak orang, terutama untuk yang mencari makanan lezat dengan harga terjangkau.

Sejarah Gultik

Ilustrasi Sejarah Gultik, Pixabay/RitaE
Dikutip dari situs indonesia.go.id, dalam sejarah gultik, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, untuk warga Jakarta tidak asing lagi.
Di sana, tepatnya di perempatan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan terdapat sebuah tempat kuliner yang amat terkenal sejak dulu bernama gulai tikungan atau gultik.
Diketahui bahwa penamaan gultik sendiri tidak terlepas dari tempat berjualan, yakni berada tepat di tikungan jalan tersebut. Uniknya, selain penamaannya, pedagang yang menjajakan gultik mayoritas berasal dari daerah yang sama, yaitu Sukoharjo.
Awalnya para pedagang tersebut berjualan di Bulungan tetapi berakhir pindah ke Mahakam. Para pedagang tersebut mengawali berjualan gultik di akhir tahun 1980-an kemudian mulai ramai sekitar awal tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, gultik lebih dikenal sebagai makanan murah meriah yang banyak diburu oleh mahasiswa. Harganya yang terjangkau dengan porsi yang kecil tetapi kaya rasa membuat makanan ini cepat populer.
Kuah gulainya yang gurih dengan potongan daging sapi disajikan bersama nasi hangat yang membuat banyak orang ketagihan.
Seiring waktu, jumlah pedagang gultik semakin bertambah. Para pedagang tersebut berjualan berjejer di sepanjang tikungan Blok M yang menciptakan suasana khas kaki lima yang ramai ketika malam hari.
Meski sederhana, gultik tetap diminati oleh berbagai kalangan, dari anak muda hingga pekerja kantoran yang mencari makanan lezat dengan harga yang bersahabat.
Hingga kini, gultik masih bertahan sebagai salah satu ikon kuliner Jakarta. Rasanya yang khas dan juga tradisi makan di pinggir jalan membuat makanan yang satu ini tetap dicintai.
ADVERTISEMENT
Meski telah banyak inovasi kuliner, gultik tetap mempunyai tempat tersendiri di hati para pencinta makanan jalanan.
Sejarah gultik yang panjang menunjukkan bagaimana sebuah kuliner sederhana bisa bertahan dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Dengan cita rasa yang khas dan tradisi yang terus dijaga, gultik akan selalu menjadi pilihan bagi siapa pun yang ingin menikmati hidangan legendaris penuh kenangan. (Mey)