Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Gunung Sinabung, Gunung Api Aktif yang Berada di Dataran Tinggi
26 Desember 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Sinabung terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Dalam sejarah Gunung Sinabung, gunung ini merupakan gunung api aktif di dataran tinggi Karo.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Dampak Erupsi Gunung Sinabung terhadap Pendapatan dari Sektor Pariwisata di Kabupaten Karo, oleh Hastina Febriaty, (53:2015), dalam situs jurnal.umsu.ac.id, Gunung Sinabung atau biasa disebut Deleng Sinabung oleh penduduk setempat.
Gunung ini terakhir meletus pada 1600 tahun yang lalu. Gunung Sinabung kembali aktif pada tahun 2010 letusan terakhir ini terjadi sejak September 2013 dan erupsi masih berlangsung hingga 2015.
Sejarah Gunung Sinabung
Sejarah Gunung Sinabung menyimpan peristiwa-peristiwa letusan gunung api ini. Masih dikutip dari situs sebelumnya, yaitu oleh Hastina Febriaty, (53:2015), dalam situs jurnal.umsu.ac.id, pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis.
Pada 29 Agustus 2010, sekitar pukul 00.15 WIB, Gunung Sinabung kembali mengeluarkan lava. Status kewaspadaan Gunung Sinabung ditingkatkan menjadi awas. Ada sekitar 12.000 orang warga dievakuasi serta ditempatkan di 8 lokasi penampungan.
ADVERTISEMENT
Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian kota Medan juga terselimuti oleh abu dari gunung Sinabung.
Mengutip dari Gunung Sinabung, Universitas STEKOM, dalam situs p2k.stekom.ac.id, diketahui pada tanggal 3 September 2010, di gunung ini terjadi 2 letusan.
Letusan yang pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB, dan letusan yang kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.
Letusan pertama menyemburkan debu vulkanis kurang lebih setinggi 3 kilometer. Lalu, letusan yang kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang mana gempa ini terasa hingga 25 kilometer di sekitar Gunung Sinabung.
Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung pun kembali meletus. Letusan ini menjadi letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010.
ADVERTISEMENT
Suara letusan pada 7 September tersebut dapat terdengar hingga jarak 8 kilometer. Debu vulkanisnya pun ini menyembur hingga 5.000 meter di udara.
Setelah tahun 2010 ini, Gunung Sinabung kembali meletus beberapa kali, yaitu pada tahun 2013 hingga 2016. Peningkatan aktivitas dengan letusan-letusan yang semakin menguat pun terjadi di tahun-tahun tersebut.
Gunung Sinabung kembali meletus antara tahun 2018 hingga 2021. Pada saat ini, Gunung Sinabung memuntahkan abu dan awan panas yang menutupi bangunan di sekitarnya.
Pada 2 Maret 2021 Gunung Sinabung kembali erupsi. Erupsi ini terjadi sekitar pukul 06.42 hingga 08.20 WIB. Kolom abu pada letusan ini mencapai tinggi lebih dari 5.000 meter, angin lemah ke arah barat-barat daya.
Itulah sejarah Gunung Sinabung yang merupakan gunung api aktif di dataran tinggi. Gunung ini terakhir meletus 2021. Namun, masyarakat yang bermukim di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung harus tetap waspada terhadap bahaya lahar. (IF)
ADVERTISEMENT