Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa dan Tujuannya
30 Agustus 2023 8:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional diperingati setiap tanggal 30 Agustus. Sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa ini berawal dari peristiwa penghilangan paksa masyarakat yang terjadi di Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
Ashri dalam Ratifikasi Indonesia terhadap Konvensi Anti-Penghilangan Paksa (ICPPED): Catatan tentang Keselarasan Norma dan Prospek Pembaruan Hukum menyebutkan jika penghilangan paksa menjadi masalah internasional.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa, mari baca ulasan dalam artikel ini.
Sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa
Penghilangan paksa adalah suatu jenis pelanggaran HAM yang terjadi di berbagai negara, seperti Amerika Latin, Guatemala, Chili, hingga Indonesia. Kejadian ini terjadi sejak tahun 1950-an.
Adapun sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa sendiri berawal dari kesadaran dan keprihatinan PBB untuk memberi dukungan moral kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
Upaya tersebut bermula dari adanya Deklarasi Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa yang dilaksanakan di tanggal 18 Desember 1992.
ADVERTISEMENT
Dari deklarasi tersebut, akhirnya disahkan Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa di tanggal 20 Desember 2006.
Lalu, di tanggal 30 Agustus 2011, akhirnya Majelis Umum PBB meresmikan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional.
Kasus Penghilangan Paksa
Kasus penghilangan paksa merupakan salah satu masalah global yang terjadi di sejumlah negara dengan militerisme dan otoritarianisme yang kuat.
Dalam kasus penghilangan paksa ini melibatkan beberapa unsur, seperti perampasan kemerdekaan individu dengan penangkapan, penculikan, maupun penahanan.
Masalah penghilangan paksa kerap terjadi di Amerika Latin sepanjang tahun 1960 hingga 1970-an. Selain itu, Guatemala juga sempat mengalami kasus penghilangan paksa di tahun 1966 akibat memburuknya kondisi politik pada 1954.
Tak hanya itu, negara-negara lain seperti Chili (1973-1990) dan Argentina (1976-1983) juga pernah mengalami penghilangan paksa.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Indonesia pun juga mengalami kasus serupa pada 1965/1966 ketika adanya kasus pembantaian massal yang menyebabkan ratusan ribu orang hilang.
Situasi yang sama juga terjadi pada kasus Tanjung Priuk pada 1984, Talangsari 1989, hingga kasus penculikan aktivis pro demokrasi pada 1997-1998. Sampai saat ini, masih terdapat sekitar 13 orang aktivis pro demokrasi yang dinyatakan hilang.
Tujuan Peringatan Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional
Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional memiliki sejumlah tujuan, antara lain:
ADVERTISEMENT
Demikian informasi seputar sejarah Hari Internasional Penghilangan Paksa yang diperingati pada tanggal 30 Agustus setiap tahunnya. [ENF]