Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Peran Ki Hajar Dewantara di Dalamnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
1 Mei 2025 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Hari Pendidikan Nasional. Foto: Pexels.com/Yaroslav Shuraev
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Hari Pendidikan Nasional. Foto: Pexels.com/Yaroslav Shuraev
ADVERTISEMENT
Sejarah Hari Pendidikan Nasional merupakan bagian penting dari perjalanan bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, tanggal 2 Mei diperingati sebagai momen untuk menghargai perjuangan para pejuang pendidikan, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Peringatan ini menjadi titik refleksi bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan.

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Ilustrasi sejarah Hari Pendidikan Nasional. Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko
Mengutip dari laman fahum.umsu.ac.id, sejarah Hari Pendidikan Nasional berawal dari perjuangan Ki Hajar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Pada masa penjajahan Belanda, hanya kalangan tertentu yang bisa mendapatkan akses pendidikan, sementara banyak anak pribumi yang terabaikan.
Ki Hajar Dewantara berjuang agar pendidikan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial atau asal usul.
Dia mendirikan lembaga pendidikan bernama Taman Siswa pada tahun 1922, yang menjadi pionir pendidikan untuk rakyat jelata di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Taman Siswa memberikan pendidikan yang lebih demokratis dan merata, sesuai dengan filosofi yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara: "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani."
Selain perjuangan Ki Hajar Dewantara, ada juga momen penting yang memperkuat kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Pada tahun 1928, Konferensi Besar Budi Utomo yang digelar di Yogyakarta menjadi salah satu titik penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Pada konferensi tersebut, pendidikan dianggap sebagai unsur vital dalam membangun bangsa.
Gerakan yang diinisiasi oleh Budi Utomo semakin mempertegas bahwa pendidikan harus menjadi hak semua orang.
Namun, baru setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional pertama kali pada tahun 1948.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut bertujuan untuk memberi penghargaan kepada Ki Hajar Dewantara dan perjuangannya dalam memperjuangkan pendidikan.
Sebelum tanggal 2 Mei dipilih, Hari Pendidikan Nasional awalnya diperingati setiap tanggal 28 Juli, bertepatan dengan ulang tahun pendiri Budi Utomo.
Namun, pada tahun 1959, tanggal tersebut diganti menjadi 2 Mei karena bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara dan juga hari berdirinya Badan Pendidikan Nasional (BPN).
Keputusan ini dituangkan dalam Keppres Nomor 316 Tahun 1959 yang menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional yang diperingati hingga sekarang.
Sebagai penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara, pemerintah Indonesia kemudian mengangkat tanggal kelahirannya, 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Pada tahun 2025, tema Hari Pendidikan Nasional adalah "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua."
ADVERTISEMENT
Tema ini mengajak masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk menjamin pendidikan yang merata dan bermutu bagi semua kalangan.
Melalui peringatan ini, diharapkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan semakin berkembang, sehingga setiap generasi dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik.
Dengan menghormati sejarah Hari Pendidikan Nasional, masyarakat diingatkan kembali akan pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa.
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan sejarah, pendidikan menjadi kunci utama untuk kemajuan Indonesia. (Suci)