Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Sejarah Idul Fitri, Hari Kemenangan bagi Umat Islam
28 Maret 2025 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Idul Fitri telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam sejak zaman Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Hari raya ini tidak hanya menandai berakhirnya bulan Ramadhan tetapi juga menjadi momen kemenangan spiritual setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Idulfitri juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Asal Usul dan Sejarah Idul Fitri
Sejarah Idul Fitri pertama kali disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah, bersamaan dengan diwajibkannya puasa Ramadhan.
Dikutip dari buku Fiqh al-Sunnah, Sayyid Sabiq, 1997:482, disebutkan bahwa Rasulullah saw. memperkenalkan perayaan ini sebagai bentuk rasa syukur setelah menunaikan ibadah puasa.
Sebelum Islam datang, masyarakat Arab memiliki perayaan yang lebih bersifat hura-hura dan tidak memiliki nilai keagamaan. Namun, setelah Islam berkembang, Idulfitri dan Idul Adha ditetapkan sebagai dua hari raya utama yang memiliki makna religius dan sosial.
ADVERTISEMENT
Perubahan Tradisi dari Masa Jahiliyah
Sebelum Islam, masyarakat Arab merayakan dua hari besar yang diisi dengan hiburan dan permainan.
Dikutip dari buku Tarikh al-Islam, Ahmad Shalabi, 2000:215, dijelaskan bahwa Rasulullah saw. menghapus kebiasaan tersebut dan menggantinya dengan Idulfitri sebagai hari suci yang diisi dengan ibadah, salat Id, dan berbagi dengan sesama.
Perayaan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi karena mengajarkan umat Islam untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah swt.
Makna dan Tradisi Perayaan Idul Fitri
Idulfitri memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan umat Islam. Berdasarkan buku Kitab al-Umm, Imam Syafi’i, 2003:163, disebutkan bahwa salah satu kewajiban menjelang Idul Fitri adalah membayar zakat fitrah.
Zakat ini bertujuan untuk menyucikan jiwa serta membantu kaum fakir dan miskin agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan di hari raya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik, memperbanyak takbir, serta saling memaafkan.
Setelah salat Id, umat Islam biasanya berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk mempererat silaturahmi. Perayaan ini juga menjadi ajang untuk berbagi makanan dan kebahagiaan dengan orang-orang sekitar.
Tradisi ini terus berkembang hingga kini dan menjadi bagian dari budaya Muslim di berbagai negara.
Sejarah Idul Fitri mengajarkan bahwa hari raya ini bukan sekadar momen perayaan tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mempererat hubungan sosial, dan menebarkan kasih sayang.
Perayaan ini telah berlangsung sejak masa Rasulullah saw. dan akan terus menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam di seluruh dunia. (Anggie)
ADVERTISEMENT