Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, Eks Landas Pacu Bandara
8 Januari 2025 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kemayoran: Dari Lapangan Terbang ke Kota Modern, Abdul Hamid, 2009:52, disebutkan bahwa landas pacu utama yang kini menjadi Jalan Benyamin Sueb adalah simbol kemajuan transportasi udara di Asia Tenggara pada masanya.
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran
Bagaimana sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran? Berikut adalah perjalanan kisah sejarahnya.
Setelah kemerdekaan, Bandara Kemayoran tetap menjadi pusat penerbangan hingga digantikan oleh Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 1985.
Penutupan bandara ini menandai awal transformasi besar kawasan Kemayoran, termasuk perubahan fungsi landas pacu menjadi jalan raya yang kita kenal sekarang.
Pada akhir 1980-an, pemerintah mulai mengembangkan kawasan eks Bandara Kemayoran sebagai area urban.
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran dinamai untuk mengenang seniman legendaris Betawi, Benyamin Sueb, yang dikenal atas kontribusinya dalam seni, budaya, dan hiburan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Jakarta dari Masa ke Masa, Aditya Nugraha, 2015:110, perubahan ini dilakukan untuk mengintegrasikan kawasan Kemayoran ke dalam jaringan perkotaan Jakarta yang terus berkembang.
Jalan Benyamin Sueb kini menjadi akses utama yang menghubungkan berbagai lokasi penting, seperti area Pekan Raya Jakarta (PRJ), pusat perkantoran, dan kawasan rekreasi.
Perubahan ini menunjukkan bagaimana infrastruktur lama dapat beradaptasi dengan kebutuhan zaman.
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran tidak hanya mencakup masa lalu sebagai landas pacu bandara, tetapi juga perannya dalam perkembangan ibu kota.
Dikutip dari buku Kemayoran: Wajah Baru Jakarta, Luthfi Hakim, 2020:89, disebutkan bahwa jalan ini kini menjadi simbol transformasi kawasan.
Acara-acara besar, seperti Pekan Raya Jakarta, kerap menggunakan Jalan Benyamin Sueb sebagai jalur utama, menjadikannya ikon modern Kemayoran.
ADVERTISEMENT
Ikon Perubahan Kemayoran
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran mencerminkan perjalanan panjang dari landas pacu hingga menjadi infrastruktur vital. Jalan ini adalah bukti nyata bahwa perkembangan kota selalu berdampingan dengan penghormatan pada sejarah.
Sejarah Jalan Benyamin Sueb Kemayoran menggambarkan perjalanan panjang transformasi kawasan Kemayoran dari landas pacu Bandara Kemayoran menjadi salah satu infrastruktur modern di Jakarta.
Perubahan ini tidak hanya menunjukkan adaptasi kota terhadap kebutuhan zaman, tetapi juga menjadi penghormatan terhadap warisan budaya melalui penamaan jalan untuk mengenang Benyamin Sueb, seniman legendaris Betawi.
Dalam konteks ini, jalan ini menjadi penghubung penting yang memfasilitasi aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan tersebut. (Phonna)
ADVERTISEMENT