Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Jalan Jenderal Sudirman yang Menarik untuk Diketahui
7 Januari 2025 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jalan ini dulu hanyalah jalur biasa. Kini menjadi salah satu poros utama di Jakarta, menghubungkan berbagai kawasan strategis ibu kota.
Dengan deretan gedung perkantoran, pusat bisnis, dan landmark ikonik, Jalan Jenderal Sudirman menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan urban yang terus berkembang.
Sejarah Jalan Jenderal Sudirman
Sejarah Jalan Jenderal Sudirman sebagai salah satu jalan utama di Jakarta perlu diketahui oleh masyarakat.
Jalan ini dinamai demikian untuk menghormati Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman, seorang pahlawan nasional yang berperan besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pembangunan jalan ini dilakukan antara tahun 1949 hingga 1953, dengan tujuan menghubungkan kawasan Jakarta Pusat dengan Kebayoran Baru, sebuah daerah permukiman baru pada masa itu.
ADVERTISEMENT
Jalan Jenderal Sudirman membentang sepanjang 4 kilometer, mulai dari kawasan Dukuh Atas di Jakarta Pusat hingga Senayan di Jakarta Selatan.
Jalan ini menjadi bagian dari poros utama Sudirman-Thamrin-Kuningan, yang merupakan pusat bisnis dan perekonomian Jakarta.
Di sepanjang jalan ini berdiri berbagai gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, serta kawasan bisnis strategis seperti Sudirman Central Business District (SCBD).
Beberapa landmark terkenal di kawasan ini antara lain Wisma 46 dan Jembatan Semanggi.
Sebagai salah satu jalur transportasi utama, Jalan Jenderal Sudirman dilengkapi berbagai moda transportasi umum, termasuk TransJakarta Koridor 1 dan MRT Jakarta.
MRT Jakarta memiliki beberapa stasiun di sepanjang jalan ini, seperti Stasiun Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, dan Setiabudi Astra, yang mempermudah mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Penamaan Jalan Jenderal Sudirman tidak hanya untuk mengenang jasa sang pahlawan, tetapi juga sebagai simbol penghormatan atas perjuangan dan pengorbanannya dalam sejarah Indonesia.
Kehadiran jalan ini mencerminkan perpaduan antara nilai sejarah dan peran modern dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya di ibu kota. Jalan ini kini menjadi ikon penting Jakarta.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Jalan Jenderal Sudirman .
Baca Juga: Sejarah Jalan Pantura, Mitos, dan Faktanya
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini