news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia dan Biaya Pembuatannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Maret 2025 18:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia, Foto:Unsplash/Karsten Würth
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia, Foto:Unsplash/Karsten Würth
ADVERTISEMENT
Sejarah jalan tol pertama di Indonesia mencerminkan langkah awal dalam pengembangan infrastruktur transportasi modern di Tanah Air. Keberadaannya menjadi tonggak penting dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Dibangun dengan berbagai pertimbangan, jalan tol pertama ini lahir dari kebutuhan akan akses yang lebih cepat dan efisien, terutama di jalur yang sering mengalami kemacetan.

Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia

Ilustrasi Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia, Foto:Unsplash/Diego Jimenez
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, sejarah jalan tol pertama di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Jalan Tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.
Jalan tol pertama di Indonesia ini memiliki panjang 59 km, termasuk jalan akses, dan menjadi titik awal perkembangan sistem jalan bebas hambatan di Indonesia.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1975 dan dibiayai oleh anggaran pemerintah Indonesia yang juga mendapatkan bantuan pinjaman luar negeri.
Sebagai pengelola awal, pemerintah menunjuk PT Jasa Marga untuk melaksanakan proyek ini, yang kemudian menjadi badan pengelola utama untuk jalan tol di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jalan Tol Jagorawi dirancang untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalur utama antara Jakarta dan Bogor, serta sebagai proyek percontohan untuk pengembangan lebih lanjut jaringan jalan tol di seluruh negeri.
Dalam proses pembangunan jalan tol ini, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya keterlibatan sektor swasta untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur.
Oleh karena itu, pada tahun 1987, mulai diterapkan sistem yang memungkinkan partisipasi swasta dalam investasi dan pengelolaan jalan tol.
Sistem ini diperkenalkan melalui penandatanganan perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga, yang membuka kesempatan bagi perusahaan swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol.
Sejak itu, perkembangan jalan tol di Indonesia semakin pesat. Hingga tahun 2007, total panjang jalan tol yang telah dibangun dan dioperasikan mencapai 553 km, dengan sebagian besar jalan tol dikelola oleh PT Jasa Marga dan sisanya oleh perusahaan swasta lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejarah jalan tol pertama di Indonesia tidak hanya mencakup aspek teknis dan operasional, tetapi juga melibatkan perencanaan dan pembiayaan yang kompleks.
Biaya pembangunan Jalan Tol Jagorawi mencapai angka yang cukup besar, dan untuk itu, pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar USD 10,3 juta, yang mencakup sekitar 30% dari total biaya proyek.
Selain itu, pemerintah juga mengajukan pinjaman sebesar USD 22,8 juta kepada Amerika Serikat untuk mendukung proyek ini. Pinjaman tersebut diharapkan dapat menyelesaikan pembangunan jalan tol yang memakan waktu lima tahun.
Dengan adanya pinjaman dan dukungan dari sektor swasta, proyek ini berjalan lancar dan menjadi dasar bagi pembangunan lebih lanjut.
Keberhasilan ini kemudian mendorong pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan jalan tol di seluruh negeri, dengan membentuk Badan Pengatur Jalan Tol pada tahun 2005 sebagai regulator jalan tol di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, sejarah jalan tol pertama di Indonesia memiliki peran penting dalam mengubah wajah transportasi dan infrastruktur Indonesia hingga saat ini. (DANI)