Konten dari Pengguna

Sejarah Kabupaten Tangerang, Asal-usul, dan Perkembangannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 Februari 2025 22:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Kabupaten Tangerang. Foto: Pexels.com/Lan Yao
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Kabupaten Tangerang. Foto: Pexels.com/Lan Yao
ADVERTISEMENT
Sejarah Kabupaten Tangerang mencerminkan perjalanan panjang dari masa Kesultanan Banten hingga era modern.
ADVERTISEMENT
Wilayah ini telah mengalami berbagai perubahan akibat pengaruh kolonialisme, perjuangan kemerdekaan, dan perkembangan pemerintahan setelah Indonesia merdeka.
Seiring waktu, Kabupaten Tangerang berkembang menjadi salah satu wilayah strategis di Provinsi Banten dengan peran penting dalam sektor ekonomi, industri, dan pemerintahan.

Sejarah Kabupaten Tangerang

Ilustrasi sejarah Kabupaten Tangerang. Foto: Pexels.com/Tom Fisk
Wilayah Tangerang dulunya merupakan perbatasan antara Kesultanan Banten dan Batavia yang dikuasai VOC. Mengutip dari tangerangkab.go.id, sejarah Kabupaten Tangerang dimulai sejak era Kesultanan Banten pada abad ke-16.
Untuk mempertahankan wilayahnya, Sultan Banten menugaskan tiga Tumenggung, yaitu Aria Yudhanegara, Aria Wangsakara, dan Aria Jaya Santika, yang kemudian membangun perkampungan di sekitar Tigaraksa.
Pada 1684, setelah Perjanjian Banten, VOC secara resmi menguasai Tangerang. Belanda kemudian mengembangkan sistem pemerintahan kolonial dan menunjuk Kyai Aria Soetadilaga sebagai bupati pertama.
ADVERTISEMENT
Di bawah pemerintahan kolonial, Tangerang menjadi pusat perkebunan dan perdagangan dengan banyak pendatang, termasuk komunitas Tionghoa yang berkembang pesat.
Pada awal abad ke-19, berbagai perlawanan muncul menentang kebijakan kolonial yang semakin menekan rakyat. Namun, Belanda tetap mempertahankan kontrolnya hingga masa pendudukan Jepang pada 1942.
Jepang menghapus sistem administrasi Belanda dan menjadikan Tangerang sebagai kabupaten mandiri pada 9 November 1943.
Selama periode ini, banyak rakyat yang dipaksa menjadi romusha dalam proyek-proyek militer Jepang.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Kabupaten Tangerang tetap mempertahankan statusnya sebagai wilayah administratif yang berdiri sendiri.
Namun, setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah ini sempat mengalami konflik dengan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia melalui agresi militernya.
Pertempuran terjadi di beberapa titik di Tangerang, terutama antara pasukan Republik Indonesia dan pasukan Belanda yang didukung oleh NICA.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949, Kabupaten Tangerang secara resmi menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Seiring dengan perkembangan wilayah, pada tahun 2000, Kabupaten Tangerang masuk ke dalam wilayah Provinsi Banten setelah pemekaran dari Jawa Barat.
Sebagai bagian dari perkembangan administrasi, pemerintah daerah menetapkan 27 Desember 1943 sebagai hari jadi Kabupaten Tangerang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 1984.
Selain itu, pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang dipindahkan ke Tigaraksa pada tahun 1993 untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah.
Saat ini, Kabupaten Tangerang berkembang pesat menjadi salah satu wilayah industri terbesar di Indonesia.
Berbagai kawasan industri berdiri di wilayah ini, menarik banyak investor dan tenaga kerja dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kabupaten Tangerang juga menjadi pusat perdagangan dan perumahan dengan berkembangnya kawasan-kawasan baru seperti BSD City dan Gading Serpong.
Sejarah panjang Kabupaten Tangerang mencerminkan peran strategisnya dalam perjalanan bangsa. Kini, wilayah ini terus berkembang sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang pesat di Indonesia. (Khoirul)