Konten dari Pengguna

Sejarah Kehidupan Politik Kerajaan Demak hingga Masa Keruntuhannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
7 Juni 2023 23:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Kerajaan Demak. Sumber: Charl Durand/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Kerajaan Demak. Sumber: Charl Durand/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Kerajaan Demak berlokasi di pesisir Pantai Utara, lebih tepatnya berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kehidupan politik Kerajaan Demak tidak bisa terlepas dari peran Wali Songo.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Demak mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika dipimpin oleh Sultan Trenggono. Sayangnya, kerajaan ini tidak berkuasa cukup lama sebab mengalami keruntuhan akibat perang saudara. Agar semakin jelas, simak ulasan di bawah ini!

Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Ilustrasi: Kerajaan Demak. Sumber: Serg Alesenko/Pexels.com
Ni Komang Ayu Astiti dalam buku Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara Abad XIII – XVII dalam Pembangunan Pariwisata Daerah menjelaskan bahwa Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam di abad ke-15.
Sebelum berdiri menjadi kerajaan, awalnya Demak adalah Kadipaten Glagahwangi dan berada di bawah kekuasaan Majapahit. Kemudian, pada tahun 1478 bersamaan dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit, Kadipaten Glagahwangi berusaha memisahkan diri.
Kala itu, Raden Patah, putra Prabu Brawijaya V, mendirikan kerajaan baru dan dikenal sebagai Kerajaan Demak. Dalam kondisi demikian, bisa dikatakan bahwa Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1481 dengan memanfaatkan kondisi Kerajaan Majapahit yang melemah.
ADVERTISEMENT
Proses berdirinya Kerajaan Demak erat kaitannya dengan Wali Songo. Sebab, tidak lama setelah berdiri Kerajaan Demak, dibangunlah Masjid Agung Demak atas bantuan Wali Songo.
Bukan hanya itu, Wali Songo juga menjadi penasihat Kerajaan Demak. Misalnya, Sunan Kudus yang berperan sebagai penasihat kerajaan sekaligus sebagai hakim kerajaan.
Sunan Kalijaga juga mempunyai peran memberikan corak kepemimpinan dan mengatur dalam hidup bernegara. Atas dukungan inilah, Kerajaan Demak berpengaruh sangat kuat di tengah masyarakat Jawa.
Berdirinya Kerajaan Demak tidak hanya sebagai bukti revolusi sistem kepemimpinan di tanah Jawa, tetapi juga kelanjutan pola kepemimpinan secara tradisional.
Pada masa Kerajaan Demak, jiwa bebas, musyawarah, dan kebersamaan adalah ciri kepemimpinan Islam yang dianut. Selama berdiri, kerajaan ini menjalankan diplomasi perkawinan dalam menyelesaikan pergolakan politik dan juga untuk meluaskan wilayah.
ADVERTISEMENT

Keruntuhan Kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan Demak bermula ketika Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546. Setelah kematiannya, terjadi perebutan kekuasaan dan terjadilah perang saudara.
Pangeran Sekar Sedolepen seharusnya menjadi pewaris takhta, namun dibunuh oleh Sunan Prawoto. Selanjutnya, Arya Penangsang, putra Pangeran Sekar Sedolepen, balas dendam dan berhasil membunuh Sunan Prawoto dan para pendukungnya.
Kemudian, Arya Penangsang dikalahkan oleh Jaka Tingkir yang merupakan Adipati Pajang serta menantu dari Sultan Trenggono. Pada masa inilah, Kerajaan Demak mengalami keruntuhan dan mulailah pemerintahan di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.
Itulah penjelasan tentang kehidupan politik Kerajaan Demak serta keruntuhannya yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (ek)