Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kelenteng Kong Fuk Miau, Warisan Tionghoa di Bangka Belitung
18 Februari 2025 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kelenteng Kong Fuk Miau adalah salah satu situs bersejarah yang mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa di Bangka Belitung. Terletak di Kota Pangkalpinang, kelenteng ini memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Tionghoa di wilayah tersebut.
Dikutip dari buku Bangka Belitung: Jejak Sejarah Tionghoa, Lim Mei, 2017:92, kelenteng ini berdiri sekitar tahun 1835, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi komunitas Tionghoa di Bangka.
Sejarah Awal Mula Pendirian Kelenteng Kong Fuk Miau
Sejarah Kelenteng Kong Fuk Miau ini dibangun oleh kelompok Tionghoa yang datang ke Bangka Belitung untuk mencari penghidupan.
Kelenteng ini awalnya merupakan tempat beribadah yang sederhana, namun seiring dengan berkembangnya komunitas Tionghoa, kelenteng ini pun berkembang menjadi simbol kekuatan dan keberadaan mereka di tanah Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Kelenteng Kong Fuk Miau tidak hanya digunakan untuk ibadah, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya warga Tionghoa untuk merayakan berbagai festival penting, seperti Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
Peran Kelenteng Kong Fuk Miau dalam Kehidupan Sosial
Seiring berjalannya waktu, sejarah Kelenteng Kong Fuk Miau menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah. Kelenteng ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan budaya dan tradisi Tionghoa.
Masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung sering mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya terbatas pada etnis Tionghoa saja.
Aktivitas tersebut menunjukkan adanya hubungan harmonis antara budaya Tionghoa dan budaya lokal.
Sebagai salah satu warisan budaya yang masih dijaga, kelenteng ini terus melestarikan tradisi-tradisi leluhur dengan cara mengadakan kegiatan rutin, seperti perayaan ritual tahunan dan pembacaan doa-doa untuk kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sejarah Kelenteng Kong Fuk Miau menunjukkan betapa pentingnya situs ini sebagai salah satu warisan budaya Tionghoa di Bangka Belitung.
Dari segi sejarah, kelenteng ini tidak hanya menjadi simbol spiritual, tetapi juga bagian dari sejarah panjang perjuangan komunitas Tionghoa dalam menjaga identitas budaya mereka.
Kelenteng ini, yang telah berdiri lebih dari satu abad, menjadi saksi bisu berbagai perubahan yang terjadi di Bangka Belitung, serta terus menghubungkan masa lalu dengan masa depan. (Haura)