Konten dari Pengguna

Sejarah Kepramukaan Indonesia dari Awal Pergerakan hingga Sekarang

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Desember 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah kepramukaan Indonesia. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah kepramukaan Indonesia. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
Sejarah kepramuakaan Indonesia memiliki perjalanan panjang yang dimulai sejak era penjajahan Belanda. Perjalanan ini melibatkan berbagai organisasi kepanduan yang ada pada masa tersebut.
ADVERTISEMENT
Keberadaan organisasi ini turut berperan penting dalam pembentukan gerakan Pramuka yang dikenal saat ini.

Sejarah Kepramukaan Indonesia

Ilustrasi sejarah kepramukaan Indonesia. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
Mengutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, sejarah kepramukaan Indonesia terus berkembang sejak awal abad ke-20.
Pada tahun 1912, Belanda mendirikan Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) sebagai organisasi kepanduan pertama yang beroperasi di Indonesia.
Tujuan utamanya adalah mendidik generasi muda melalui kegiatan yang mengedepankan disiplin dan keterampilan hidup.
Pada tahun 1916, NPO berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP), namun di sisi lain, muncul upaya dari tokoh Indonesia untuk mendirikan organisasi serupa.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) yang menjadi organisasi kepanduan pertama Indonesia.
Hal ini menandai dimulainya gerakan kepanduan di Indonesia yang kemudian menginspirasi terbentuknya organisasi-organisasi kepanduan lainnya, seperti Hizbul Wathan pada 1918.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, banyak organisasi yang tumbuh dengan tujuan memperkenalkan nilai-nilai kepanduan kepada masyarakat Indonesia.
Pada tahun 1923, Jong Java Padvinderij (JJP) lahir sebagai salah satu organisasi kepanduan yang mendukung nasionalisme.
Beberapa tahun kemudian, pada 1926, terjadilah peleburan antara beberapa organisasi kepanduan Indonesia menjadi INPO (Indonesische Padvinderij Organisatie).
Namun, pada masa itu, Belanda melarang penggunaan istilah “Padvinder” oleh organisasi kepanduan Indonesia.
Oleh karena itu, K.H. Agus Salim menggagas penggunaan istilah “Pandu” yang lebih sesuai dengan semangat kebangsaan.
Pada 23 Mei 1928, Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) dibentuk, yang terdiri dari beberapa organisasi seperti INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Organisasi ini menjadi wadah yang memperkuat kesatuan gerakan kepanduan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, pada 28 Desember 1945, lahirlah Pandu Rakyat Indonesia, yang menjadi organisasi kepanduan nasional.
ADVERTISEMENT
Pada 1960, pemerintah Indonesia melalui MPRS berupaya untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia.
Puncaknya, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno menginisiasi penggabungan organisasi-organisasi kepanduan melalui Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961, yang melahirkan Gerakan Pramuka.
Hal ini menandai lahirnya Gerakan Pramuka yang terus berkembang hingga saat ini, berperan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Perjalanan panjang sejarah kepramukaan Indonesia menunjukkan bagaimana organisasi ini bertransformasi untuk menjadi wadah penting dalam membentuk nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan bagi generasi muda.
Gerakan Pramuka kini menjadi simbol kesatuan dan pendidikan karakter yang terus berkembang di seluruh Indonesia. (Khoirul)