Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kerajaan Banten: Pendirian hingga Masa Kemunduran
24 Mei 2023 22:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah Kerajaan Banten mempunyai peranan penting dalam perdagangan rempah dan penyebaran agama Islam, utamanya di Pulau Jawa. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Sunan Gunung Jati.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sejarah pendirian hingga kemunduran kerajaan Banten? Simak penjelasan singkatnya dalam artikel berikut!
Pendirian Kerajaan Banten
Amir Hendarsah dalam buku berjudul Cerita Kerajaan Nusantara menjelaskan bahwa Kerajaan Banten muncul seiring dengan usaha perluasan pengaruh Kerajaan Demak ke daerah barat pada tahun 1524-1525 M.
Banten sendiri merupakan salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda, selain Pelabuhan Pontang, Tanara, Cigede, Sunda Kelapa serta Cimanuk.
Perlu diketahui, kedatangan Sunan Gunung Jati ke Banten merupakan bagian dari misi Sultan Trenggono (Kerajaan Demak) untuk mengusir Portugis. Tujuannya, agar mereka pergi dari Nusantara.
Sesudah berhasil menguasai Banten, kemudian Sunan Gunung Jati mengambil pemerintahan, namun tidak mendaulatkan dirinya menjadi raja.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1552 M, Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon. Selanjutnya, menyerahkan Banten kepada Sultan Maulana Hasanuddin. Semenjak itulah, Sultan Maulana Hasanuddin diangkat secara resmi menjadi raja pertama Kerajaan Banten.
Kemunduran Kerajaan Banten
Kerajaan Banten memasuki masa kemunduran pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yang gigih melawan VOC. Meski pada masa inilah juga menjadi masa kejayaan dari Kerajaan Banten.
Akibat perlawanan terhadap VOC tersebut, mengakibatkan Belanda menjalankan politik adu domba. Politik adu domba ini ditujukan terhadap Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji, putranya yang sedang terlibat konflik.
Kemudian, siasat VOC berhasil. Akhirnya, Sultan Haji bekerja sama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan ayahnya.
Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1683 ditangkap, kemudian ia dipenjara. Hal ini mengakibatkan kekuasaan diserahkan kepada putranya.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah penangkapan dan pengangkatan Sultan Haji sebagai penerus kekuasaan, sayangnya Kerajaan Banten terus mengalami kemunduran.
Sebab, meskipun Sultan Haji adalah raja, tetapi pengangkatan tersebut disertai dengan persyaratan di dalam Perjanjian Banten. Akhirnya, Kerajaan Banten tidak lagi memiliki kedaulatan dan muncul penderitaan rakyat yang semakin berat.
Pada akhirnya tahun 1809, Gubernur Jenderal Daendels menghapus Kerajaan Banten. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banyaknya perlawanan rakyat Banten kepada VOC.
Demikianlah penjelasan singkat sejarah Kerajaan Banten pendirian hingga kemunduran. Semoga bermanfaat. (Ek)