Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kota Thaif Sebagai Tempat Dakwah Nabi Muhammad Saw.
22 Januari 2025 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah kota Thaif yang terletak di pegunungan Hijaz memiliki peran penting dalam agama Islam dan Arab pra-Islam. Kota ini juga menjadi tempat peristirahatan para pedagang yang melintasi jalur perdagangan antara Yaman dan Syam.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs kemenag.go.id, Thaif dikenal dengan julukan Qaryah al-Mulk atau "desa para raja" karena banyak raja dan kerabat kerajaan yang membangun tempat peristirahatan di daerah ini.
Sejarah Kota Thaif Sebagai Tempat Dakwah
Pada masa awal dakwah Islam, Thaif menjadi tempat yang penuh tantangan bagi Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Berikut adalah sejarah Kota Thaif sebagai tempat dakwah Nabi Muhammad Saw.
1. Sejarah Awal Kota Thaif
Para sejarawan percaya bahwa kota Thaif dinamakan demikian karena adanya benteng yang mengelilinginya (thaif). Sedangkan pada zaman kuno, kota ini dikenal dengan nama Wajja. Dahulu, Thaif merupakan sebidang tanah berhutan yang terletak di sekitar Ka'bah.
Kemudian, tanah tersebut berpindah lokasi berkat doa Nabi Ibrahim. Tanah itu akhirnya mengelilingi Ka'bah dan menetap di tempatnya sekarang. Sejarawan lain juga berpendapat bahwa Thaif adalah sebidang tanah yang dibawa oleh Malaikat Jibril dari Palestina.
ADVERTISEMENT
Pada masa lalu, penduduk Thaif memiliki tempat ibadah yang sering dikunjungi, yakni tempat berhala al-Lata. Masyarakat sangat mengagungkan al-Lata dan mencari keberkahan di lokasi tersebut.
2. Peran Thaif dalam Sejarah Dakwah Islam
Setelah mengalami penindasan dan penganiayaan di Mekkah, Nabi Muhammad Saw. memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Thaif dengan harapan mendapatkan perlindungan. Namun, perjalanan beliau berakhir dengan penolakan yang keras.
Penduduk Thaif yang dipimpin Thaqif, menolak ajaran Islam dan mengusir Nabi Muhammad Saw. Di tengah kesulitan tersebut, Nabi Muhammad Saw. berdoa agar kota Thaif diberi hidayah. Setelah penaklukkan Mekkah, kota Thaif akhirnya menerima ajaran Islam.
3. Kota Thaif Setelah Islam
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, Thaif menjadi bagian dari wilayah kekhalifahan Islam, dan penduduknya banyak yang memeluk Islam. Thaif dikenal sebagai tempat peristirahatan musim panas bagi para khalifah dan pemimpin Muslim.
ADVERTISEMENT
Pada masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan seterusnya, Thaif menjadi bagian penting dari wilayah Islam, meskipun kota ini tidak pernah mencapai status yang sama dengan Mekkah atau Madinah dalam hal keagamaan.
Demikianlah sejarah Kota Thaif sebagai tempat dakwah Nabi Muhammad Saw. Kota Thaif, dengan segala peristiwa dan transformasinya, memberikan gambaran bagaimana kesulitan dan penolakan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. (Nabila)