Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Kota Yogyakarta, Dari Masa Kerajaan Mataram hingga Jadi Kota Budaya
19 Februari 2025 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa penting terjadi pada tahun 1755 ketika Perjanjian Giyanti membagi Mataram menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Perjanjian ini menjadi titik awal berdirinya Yogyakarta sebagai pusat kekuasaan baru di Jawa.
Peran Kesultanan dalam Sejarah Kota Yogyakarta
Sejarah kota Yogyakarta semakin berkembang dengan berdirinya Kesultanan Yogyakarta yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
Dikutip dari buku Yogyakarta: Sejarah, Budaya, dan Tradisi, Sri Margana, 2017:98, disebutkan bahwa Sultan Hamengkubuwono I membangun Keraton Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan.
Keraton ini menjadi simbol kekuasaan dan kebudayaan Jawa yang bertahan hingga sekarang.
Pada abad ke-19, sejarah kota Yogyakarta mengalami pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda. Belanda mulai membangun infrastruktur modern seperti jalur kereta api dan sekolah.
ADVERTISEMENT
Kota ini menjadi pusat pendidikan dengan berdirinya sekolah-sekolah kolonial yang kemudian mencetak pemimpin nasional.
Yogyakarta Sebagai Kota Budaya
Setelah kemerdekaan Indonesia, sejarah kota Yogyakarta semakin mengukuhkan perannya sebagai pusat kebudayaan.
Berdasarkan buku Kebudayaan Jawa dan Politik, Benedict Anderson, 2000:123, disebutkan bahwa Yogyakarta tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi melalui seni, batik, dan pendidikan.
Pada tahun 1946, Yogyakarta bahkan sempat menjadi ibu kota Indonesia sementara ketika Jakarta dalam kondisi darurat akibat agresi militer Belanda.
Sejarah kota Yogyakarta juga erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Universitas Gadjah Mada, yang didirikan pada tahun 1949, menjadi simbol kebangkitan intelektual di kota ini.
Yogyakarta berkembang sebagai kota pelajar dengan berbagai perguruan tinggi yang menjadi tujuan pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, sejarah kota Yogyakarta tetap hidup dalam arsitektur, adat, dan seni pertunjukan seperti wayang dan gamelan.
Kota ini menjadi destinasi wisata budaya utama di Indonesia, menarik wisatawan yang ingin menikmati keindahan sejarah dan tradisi Jawa. (Haura)