Konten dari Pengguna

Sejarah Kue Ape, Jajanan Khas Jakarta dengan Bentuk yang Unik

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Maret 2025 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah kue ape. Foto: Pexels.com/Cats Coming
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah kue ape. Foto: Pexels.com/Cats Coming
ADVERTISEMENT
Sejarah kue ape telah menjadi bagian dari kuliner khas Jakarta yang dikenal dengan bentuknya yang unik dan cita rasanya yang khas.
ADVERTISEMENT
Jajanan ini memiliki tampilan seperti pancake dengan bagian tengah yang lembut dan pinggiran yang renyah. Keunikan teksturnya membuat kue ini tetap populer di kalangan masyarakat hingga saat ini.

Sejarah Kue Ape

Ilustrasi sejarah kue ape. Foto: Pexels.com/Christina & Peter
Berikut adalah sejarah kue ape yang telah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia sejak dahulu, dikutip dari p2k.stekom.ac.id.
Kudapan ini diyakini berasal dari Jakarta dan memiliki kemiripan dengan serabi, meskipun memiliki bentuk yang lebih tipis dengan pinggiran garing.
Masyarakat Betawi telah mengenal kue ape sejak lama sebagai camilan yang sering dijajakan di pasar tradisional, kaki lima, dan depan sekolah.
Keberadaannya yang terus bertahan menunjukkan bahwa jajanan ini memiliki daya tarik yang kuat bagi berbagai kalangan.
Sejarah kue ape tidak terlepas dari perkembangan kuliner khas Betawi yang banyak dipengaruhi oleh budaya lokal dan asing.
ADVERTISEMENT
Bahan utama yang digunakan adalah tepung terigu atau tepung beras yang dicampur dengan gula dan santan, menciptakan cita rasa manis dan gurih yang khas.
Adonan ini kemudian dimasak di atas wajan kecil berbentuk cekung sehingga menghasilkan bagian tengah yang lembut dan pinggiran yang renyah.
Teknik ini serupa dengan cara memasak serabi, tetapi hasil akhirnya berbeda karena serabi lebih tebal dan bertekstur lebih padat.
Warna hijau pada kue ape berasal dari campuran daun pandan yang memberikan aroma harum alami. Penggunaan pewarna alami ini sudah menjadi tradisi sejak dahulu dan masih dipertahankan hingga sekarang.
Selain warna hijau, beberapa pedagang juga mulai menambahkan variasi warna lain, seperti merah muda atau kuning, agar tampilannya lebih menarik bagi pembeli, terutama anak-anak.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini membuktikan bahwa kue ape mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas aslinya.
Nama kue ape sendiri memiliki latar belakang unik yang berkaitan dengan budaya masyarakat Betawi.
Sebutan "kue ape" diyakini berasal dari pertanyaan khas orang Betawi yang sering berkata, "Ini kue ape?" ketika melihat bentuknya yang tidak biasa. Seiring waktu, nama ini melekat dan menjadi identitas dari jajanan tersebut.
Selain itu, ada juga sebutan lain, seperti "kue tete," yang merujuk pada bentuknya yang menyerupai bagian tubuh tertentu.
Meskipun memiliki nama yang beragam, kue ini tetap dikenal luas sebagai jajanan tradisional khas Jakarta.
Kue ape telah mengalami berbagai inovasi dalam penyajian dan rasa. Dahulu, kue ini hanya tersedia dalam rasa asli tanpa tambahan topping.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berkembangnya selera masyarakat, banyak pedagang mulai menambahkan berbagai pilihan topping, seperti meses, keju, cokelat, bahkan selai aneka rasa.
Perubahan ini membuat kue ape semakin digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Selain itu, beberapa penjual juga mulai menawarkan versi mini dari kue ape yang lebih praktis untuk dinikmati.
Saat ini, kue ape masih mudah ditemukan di berbagai sudut Jakarta, terutama di pasar tradisional dan kawasan sekolah.
Pedagang kue ape biasanya menggunakan gerobak kecil dengan wajan khusus untuk menciptakan bentuknya yang khas.
Proses pembuatannya yang sederhana tetapi unik sering kali menarik perhatian pembeli yang ingin melihat langsung bagaimana kue ini dibuat.
Keunikan dalam cara memasaknya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sejarah kue ape mencerminkan bagaimana kuliner tradisional tetap bertahan di tengah perkembangan zaman.
Kue ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya kuliner Jakarta, tetapi juga memperkaya warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. (Khoirul)