Sejarah Latar Belakang DI/TII Jawa Barat dan Hasilnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
10 April 2024 23:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Latar Belakang DI/TII Jawa Barat. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Latar Belakang DI/TII Jawa Barat. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Latar belakang DI/TII Jawa Barat menjadi pembahasan penting dalam sejarah kesatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Sri Untari dan Ginawan Rianto, ada berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah demi menumpas pemberontakan DI/TII di seluruh wilayah, termasuk di Jawa Barat.
Namun, apa sebenarnya yang menjadi latar belakang DI/TII di Jawa Barat beserta hasilnya?

Latar Belakang DI/TII Jawa Barat dan Hasilnya

Ilustrasi Latar Belakang DI/TII Jawa Barat. Sumber: Unsplash
Bayangan Belanda tidak hilang begitu saja walaupun Indonesia sudah merdeka. Hal tersebut menyebabkan Kartosoewirjo tidak puas. Ia merasa takut apabila Belanda kembali datang untuk menguasai Indonesia.
Hal tersebut didukung dengan hasil Perundingan Renville antara Indonesia dan Belanda pada 7 Januari 1948. Pihak Kartosoewirjo beranggapan bahwa pemberian wilayah Jawa Barat tidak menggambarkan arti kemerdekan sesungguhnya.
Kartosoewirjo kemudian bertemu dengan Raden Oni dari Laskar Sabilillah Tasikmalaya. Keduanya memiliki niat untuk terus mempertahankan Jawa Barat dengan menggandeng Sabilillah dan Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Hingga bulan Februari 1948, terbentuk Tentara Islam Indonesia atau TII di Priangan melalui sebuah pertemuan. Forum tersebut dihadiri Sabilillah, Hizbullah, serta Gerakan Pemuda Islam Indonesia dan menjadikan Raden Oni sebagai panglima.
Usaha dalam mendirikan TII di Jawa Barat mulai dicium pemerntah. Akibatnya, kelompok tidak lagi mendapat informasi terkini mengenai perkembangan kedaulatan Indonesia.
Akibatnya, rasa tidak puas yang dirasakan Kartosoewirjo makin meningkat. Proklamasi pendirian TII segera dilaksanakan di Tasikmalaya tanggal 7 Agustus 1949. Di dalamnya, disebut bahwa hari kemerdekaan Indonesia menjadi akhir kehidupan bangsa.
Gerilya menjadi taktik yang diterapkan demi mempertahankan keberadaannya Sunda demi mempertahankan kedudukan dari kejaran pemerintah. Hingga akhirnya, pemberontakan di Jawa Tengah berhasil dicapai militer Indonesia.
Dengan menjalankan Operasi Pagar Betis, anggota serta petinggi di DI/TII berhasil ditangkap. Salah satunya yaitu Kartosoewirjo sebagai imamnya. Ia lalu mendapat hukuman mati akibat melakukan pemberontakan pada pemerintahan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah latar belakang DI/TII Jawa Barat beserta hasilnya.(LAU)