Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Laut Merah Jeddah dan Peranannya dalam Peradaban Arab
24 Februari 2025 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Laut Merah Jeddah merupakan sebuah informasi yang menarik bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Laut Merah memiliki keindahan alam dan kekayaan bawah lautnya. Laut ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Arab, terutama Jeddah yang terletak di sepanjang pantainya.
Laut Merah memainkan peran vital dalam perdagangan antarnegara karena terletak di jalur pelayaran utama yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudra Hindia. Wilayah ini memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan budaya dan ekonomi masyarakat Arab.
Sejarah Laut Merah
Terdapat berbagai hal menarik dalam sejarah Laut Merah Jeddah. Berikut adalah sejarah Laut Merah Jeddah dan perannya dalam peradaban Arab berdasarkan situs web britannica.
Peran Laut Merah Jeddah dalam Sejarah Peradaban Arab
Sejak zaman kuno, Laut Merah telah menjadi saksi bagi munculnya kerajaan-kerajaan besar. Laut ini juga menjadi rute perdagangan yang menghubungkan Timur Tengah dengan Afrika, Eropa, dan Asia.
ADVERTISEMENT
Laut Merah terletak di pantai barat Semenanjung Arab. Laut ini telah menjadi jalur maritim penting sepanjang sejarah dan secara signifikan memengaruhi perkembangan peradaban Arab khususnya di kota Jeddah.
Lokasinya yang strategi telah menjadikannya sebagai pusat perdagangan, budaya, dan ziarah keagamaan. Keunggulan Jeddah dimulai pada abad ke-7 ketika Khalifah Utsman bin Affan menetapkannya sebagai pelabuhan.
Pelabuhan ini digunakan sebagai rute bagi para peziarah Muslim yang melakukan perjalanan ke Mekkah. Keputusan ini mengubah Jeddah menjadi pintu gerbang penting bagi para peziarah haji yang datang melalui laut sehingga memperkuat perannya dalam sejarah Islam.
Selama berabad-abad, Jeddah telah berada di bawah pengaruh berbagai dinasti, termasuk Fatimiyah, Ayyubiyah, dan Mamluk. Masing-masing meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada warisan budaya dan arsitektur kota.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Dinasti Fatimiyah membangun jaringan perdagangan yang luas melalui Laut Merah. Jaringan ini menghubungkan wilayah-wilayah hingga ke Cina.
Peran Laut Merah Jeddah dalam Perdagangan dan Perekonomian
Laut Merah memfasilitasi pertukaran barang, gagasan, dan budaya antara Jazirah Arab, Afrika, serta dunia Islam yang lebih luas. Jeddah, sebagai pelabuhan utama, berperan penting dalam pertukaran ini.
Laut Merah Jeddah berfungsi sebagai jalur untuk rempah-rempah, tekstil, dan komoditas lainnya. Perdagangan ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga memposisikan Jeddah sebagai pusat kosmopolitan yang menarik pedagang dan pelancong.
Warisan Budaya dan Arsitektur Laut Merah Jeddah
Sejarah Jeddah yang kaya terbukti dalam arsitekturnya yang khas, khususnya di kota tua Al-Balad. Kota ini memiliki ciri bangunan batu koral tradisional dan gang-gang sempit.
Al-Balad mencerminkan signifikansi historis kota tersebut sebagai pusat perdagangan. Pelestarian situs-situs tersebut menjadi bukti peran Jeddah dalam narasi peradaban Arab yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Sejarah Laut Merah Jeddah telah berperan penting dalam membentuk lintasan sejarah, kemakmuran ekonomi, dan pengembangan budaya kota. Sejarah ini memperkuat peran utamanya dalam jalinan peradaban Arab. (Fia)