Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Letusan Gunung Merapi dan Informasi Penting Lainnya
4 Februari 2025 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Geologi Lingkungan, Miswar Tumpu dkk, (2024:31), Gunung Merapi adalah gunung api lapisan atau kerucut dengan tinggi 2.910 meter. Gunung Merapi terletak di zona subduksi di mana Lempeng Indo-Australia terdorong ke bawah Lempeng Eurasia.
Mengupas Sejarah Letusan Gunung Merapi dan Fakta Pentingnya
Memahami sejarah letusan Gunung Merapi penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi erupsi di masa depan.
Berbagai letusan yang terjadi menghasilkan material vulkanik yang membentuk lanskap sekitarnya dan sering kali menyebabkan bencana.
Sepanjang sejarahnya, letusan Gunung Merapi telah menimbulkan berbagai dampak, baik dalam bentuk kerusakan maupun perubahan geografis. Meski demikian, kawasan di sekitar gunung ini tetap dihuni karena tanahnya yang subur. Di bawah ini penjelasan lengkapnya:
ADVERTISEMENT
1. Letusan Terdokumentasi Sejak Abad ke-18
Letusan pertama Gunung Merapi yang terdokumentasi secara resmi terjadi pada tahun 1768.
Sejak saat itu, gunung ini telah mengalami lebih dari 60 letusan dengan berbagai tingkat keparahan, menyebabkan kerusakan lingkungan, perubahan lanskap, serta dampak signifikan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
2. Letusan Besar Tahun 2010
Salah satu letusan terbesar dalam sejarah terjadi pada tahun 2010 dengan korban jiwa mencapai lebih dari 300 orang. Letusan ini mengakibatkan perubahan besar pada puncak gunung dan menimbulkan hujan abu di berbagai daerah.
3. Material Vulkanik yang Dihasilkan
Setiap letusan, Gunung Merapi mengeluarkan material vulkanik berupa lava pijar, awan panas, dan abu vulkanik yang dapat menyebar hingga ratusan kilometer. Material ini juga membentuk endapan yang menjadikan tanah di sekitarnya sangat subur.
4. Pengaruh terhadap Kehidupan Masyarakat
Banyak desa di sekitar Gunung Merapi yang mengalami dampak langsung dari letusan, termasuk pengungsian massal dan hilangnya mata pencaharian. Namun, masyarakat tetap bertahan karena kondisi tanah yang subur untuk pertanian.
ADVERTISEMENT
5. Pemantauan dan Sistem Peringatan Dini
Pemerintah telah mengembangkan sistem pemantauan dan peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana akibat letusan. Alat seismograf dan pemantauan visual digunakan untuk mendeteksi aktivitas vulkanik sebelum terjadi letusan besar.
Sejarah letusan Gunung Merapi menunjukkan betapa besarnya kekuatan alam yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan pemantauan yang lebih baik dan kesiapsiagaan yang tinggi, dampak dari erupsi di masa depan dapat diminimalkan. (nov)