Konten dari Pengguna

Sejarah Menara 165 dan Makna Filosofisnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Januari 2025 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Menara 165, Pexels/SevenStorm JUHASZIMRUS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Menara 165, Pexels/SevenStorm JUHASZIMRUS
ADVERTISEMENT
Saat berada di Jakarta Selatan, tidak sedikit orang yang mengaku penasaran dengan Menara 165, karena desainnya berbeda dari menara lainnya. Fakta tersebut akhirnya membuat orang bertanya-tanya mengenai sejarah Menara 165.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs grha165.co.id, Menara 165 merupakan sebuah gedung yang berlokasi di Jalan TB. Simatupang Kav 1, Cilandak, Jakarta Selatan. Gedung ini dibangun dengan 25 lantai yang memiliki simbol semangat membangun Peradaban Emas.
Pembangunannya sendiri sudah cukup lama, tetapi Menara 165 hingga saat ini tampak masih sangat kokoh.

Sejarah Menara 165 dan Makna Filosofisnya

Ilustrasi Sejarah Menara 165, Pexels/Aleksandar Pasaric
Membahas sejarah Menara 165, gedung ini didirikan oleh PT. Grha Satu Enam Lima Tbk pada 1 Juni 2005.
Setelah berlangsung kurang lebih 6 tahun, pembangunannya dinyatakan selesai di tahun 2011. Disebut-sebut total biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung tersebut mencapai Rp. 332 Miliar.
Tidak hanya berfungsi sebagai gedung perkantoran, Menara 165 juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan dan konvensi. Gedung ini memiliki beberapa fasilitas, seperti: masjid, convention center, dan ruang pertemuan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga bahwa masjid yang berada di puncak menara ini didesain langsung oleh Bapak Ridwan Kamil.
Menara 165 memiliki filosofi yang mendalam dan terkait dengan nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Islam. Berikut adalah uraian selengkapnya:
ADVERTISEMENT
Demikianlah ulasan mengenai sejarah Menara 165 yang ternyata tidak hanya berkaitan dengan bisnis semata, melainkan menjadi wadah agar lebih dekat dengan Allah Swt. (Nay)