Konten dari Pengguna

Sejarah Menara Saidah, Gedung Perkantoran yang Kini Kosong

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
27 Januari 2025 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Menara Saidah, Foto: Unsplash/Tara Evans
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Menara Saidah, Foto: Unsplash/Tara Evans
ADVERTISEMENT
Menara Saidah adalah monumen bersejarah yang terletak di Jakarta, Indonesia. Sejarah Menara Saidah menjadi saksi atas perubahan-perubahan besar yang terjadi di ibu kota Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku The Great Shifting, Rhenald Kasali, (2018: 8), Menara Saidah awalnya dibangun dalam waktu 3 tahun oleh kontraktor milik negara, PT Hutama Karya (Persero), dengan total 18 lantai.

Sejarah Menara Saidah yang Kini Kosong

Ilustrasi Sejarah Menara Saidah, Foto: Unsplash/Jouni Rajala
Menara Saidah merupakan salah satu bangunan tertinggi di Jakarta pada masanya. Berikut adalah sejarah Menara Saidah, yang awalnya berfungsi sebagai gedung perkantoran sebelum akhirnya ditinggalkan kosong.

1. Awal Pembangunan Menara Saidah

Menara Saidah pertama kali dibangun oleh PT Hutama Karya pada tahun 1995 hingga 1998. Pemilik pertama gedung ini adalah PT Mustika Ratu, atas nama Moeryati Sudibyo. Sebelumnya, gedung ini dikenal dengan nama Gedung Grancindo.

2. Pergantian Pemilik Menara Saidah

Setelah kepemilikan gedung beralih ke keluarga Saidah, gedung ini mengalami renovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Menara Saidah. Jumlah lantainya juga ditambah 10 lantai, menjadikannya total 28 lantai.
ADVERTISEMENT
Menara Saidah resmi dibuka pada tahun 2001, dengan penyewa di antaranya adalah Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (sekarang dikenal Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal), yang berkantor di lantai 18.

3. Penutupan Menara Saidah

Pada tahun 2007, Menara Saidah resmi ditutup untuk umum karena fondasi gedung yang tidak kokoh, yang dianggap membahayakan keselamatan penghuni. Pada tahun 2012, kepemilikan gedung diserahkan untuk diawasi oleh Polsek Cawang, Jakarta Timur.
Konstruksi gedung ini sudah dianggap bermasalah sejak awal, tetapi baik pihak pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak memberikan penjelasan.
Pada tahun 2012, gedung ini berada dalam kondisi terbengkalai, dengan jalan akses masuk dan keluar yang rusak. Berita mengenai Menara Saidah kembali mencuat pada tahun 2017, setelah dilaporkan bahwa tanah di sekitar gedung tersebut mengalami longsor.
ADVERTISEMENT
Demikianlah sejarah Menara Saidah di Jakara. Meskipun tidak sepopuler monumen besar lainnya, Menara Saidah tetap menjadi bagian dari cerita sejarah kota Jakarta. (Nabila)