Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Munculnya Ilmu Kalam yang Ringkas dan Jelas
9 Maret 2025 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah munculnya ilmu kalam lahir belakangan dibandingkan ilmu keislaman lainnya, seperti ilmu hadis dan ilmu fikih. Ilmu ini lahir setelah melalui proses panjang, dimulai oleh munculnya berbagai persoalan kalam secara parsial.
ADVERTISEMENT
Mengutip Jurnal Pendidikan Islam, Nida Wafa Nabilah, dkk., (2024: 12), ilmu kalam merupakan salah satu cabang ilmu filsafat Islam yang menggunakan pendekatan rasional dan intelektual untuk membahas dan merumuskan ajaran Islam.
Sejarah Munculnya Ilmu Kalam
Sejarah munculnya ilmu kalam bermula dari peristiwa politik yang terkait dengan pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. Peristiwa itu kemudian memicu penolakan Mu’awiyah terhadap kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
Perselisihan antara Mu’awiyah dan Ali semakin intens, yang memuncak pada Perang Shiffin. Perang tersebut berakhir dengan kesepakatan tahkim (arbitrase) sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di antara kedua belah pihak.
Namun, keputusan itu justru dimanfaatkan sebagai alat politik untuk memecah dukungan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib menjadi dua kelompok, yakni Syi’ah yang tetap mendukung Ali dan Khawarij yang meninggalkan kepemimpinan Ali.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah muncul berbagai aliran dalam ilmu kalam, seperti Khawarij, Syiah, Mu’tazilah, Murji’ah, Qadariyah, Jabariyah, Muturidiyah, dan Asy’ariyah. Ilmu kalam muncul untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam.
Pemikiran Ilmu Kalam Periode Klasik
Ilmu kalam klasik merupakan teologi Islam yang fokus utama pembahasannya berkaitan dengan konsep ketuhanan. Berikut ini beberapa pandangan atau aliran dalam ilmu kalam:
1. Aliran Khawarij
Kelompok Khawarij percaya bahwa Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah telah menyimpang dari ajaran Islam karena menerima keputusan tahkim (arbitrase) untuk menyelesaikan perselisihan.
Mereka menganggap penyelesaian tersebut sebagai bentuk syirik. Khawarij berpendapat bahwa hanya Allah yang berhak memutuskan perselisihan antara umat manusia.
Aliran ini memiliki beberapa doktrin yang membedakannya dari aliran lain, seperti takfir, wala’ wa-bara’, dan ikhtilaf.
ADVERTISEMENT
2. Aliran Syiah
Aliran Syiah dalam Islam memiliki beberapa doktrin utama yang membedakannya dari mayoritas Sunni.
Salah satu doktrin Syiah adalah konsep imamah, yaitu kepemimpinan yang ditunjuk oleh Tuhan untuk komunitas Muslim setelah Nabi Muhammad SAW.
Syiah meyakini bahwa imamah adalah tempat yang ditetapkan oleh Allah SWT dan hanya dapat dipegang oleh keturunan Ali bin Abi Thalib.
Umat Muslim Syiah percaya bahwa para imam bertanggung jawab untuk melindungi dan menegakkan ajaran Islam.
3. Aliran Murji'ah
Aliran Murji'ah didirikan oleh Hasan Al-Basri, seorang ulama dan ahli fikih yang hidup pada abad ke-2 Hijriah.
Doktrin utama aliran ini adalah bahwa iman merupakan urusan hati, dan perbuatan tidak memengaruhi keimanan seseorang.
Menurut pandangan Murji'ah, seseorang yang mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah SWT dianggap sebagai mukmin, meskipun dia telah melakukan dosa besar.
ADVERTISEMENT
4. Aliran Mu’tazilah
Aliran Mu’tazilah merupakan aliran teologi Islam yang didirikan oleh Wasil bin Ata. Doktrin utama aliran ini mengajarkan bahwa Allah Maha Adil dan tidak mungkin melakukan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip keadilan.
Berdasarkan ajaran tersebut, Mu’tazilah mengembangkan lima pokok doktrin, yaitu tauhid, adl, wa’d wa wa’id, manzilah bain al-manzilatain, serta amar ma’ruf nahi munkar.
5. Aliran Qadariyah
Aliran Qadariyah didirikan oleh Ma’bad al-Juhani dan Ghailan al-Dimasqi. Doktrin utama aliran ini adalah keyakinan bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan bertanggung jawab atas tindakannya.
Qadariyah berpendapat bahwa takdir adalah ketentuan Allah yang sudah ditetapkan sejak awal, tetapi manusia memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan mengikuti takdir tersebut atau tidak.
Demikanlah sejarah munculnya ilmu kalam. Ilmu kalam bukan hanya menjadi sebuah upaya untuk menjaga kemurnian ajaran agama, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk membela dan menjelaskan keyakinan tersebut. (Nab)
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Waktu Turunnya Al-Qur'an dan Sejarahnya