Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sejarah Nasi Subut, Makanan Khas yang Kaya Gizi dan Budaya
19 Maret 2025 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah nasi subut merupakan bagian dari kekayaan kuliner tradisional yang memiliki nilai budaya dan sejarah tersendiri. Nasi subut merupakan salah satu kuliner tradisional yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bahan maupun cara penyajiannya.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan nasi subut tidak hanya terletak pada cita rasanya yang khas, tetapi juga pada kombinasi bahan-bahan yang digunakan. Perpaduan ini menciptakan tampilan yang menarik serta memberikan rasa yang berbeda dibandingkan dengan nasi pada umumnya.
Mengutip situs web repository.poltekpar-nhi.ac.id, nasi subut berwarna ungu yang dihasilkan dari Ubi Jalar yang dimasak bersamaan dengan nasinya.
Sejarah Nasi Subut
Sejarah nasi subut mencerminkan kekayaan budaya kuliner Indonesia yang berakar pada tradisi dan kearifan lokal. Nasi Subut adalah hidangan tradisional yang berasal dari Kalimantan Utara, khususnya dari Kabupaten Tana Tidung.
Sejarah Nasi Subut tidak dapat dipastikan secara tepat, tetapi masyarakat setempat percaya bahwa hidangan ini telah ada sejak zaman nenek moyang.
Nasi Subut diciptakan sebagai alternatif untuk menghindari konsumsi nasi berlebihan, serta untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang melimpah di sekitar masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Makanan ini memiliki keunikan tersendiri, terutama karena warnanya yang ungu cerah, yang dihasilkan dari campuran ubi jalar ungu dan jagung manis.
Dalam tradisi masyarakat Tana Tidung, Nasi Subut sering disajikan dalam berbagai acara adat dan perayaan keluarga. Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kemakmuran.
Penyajiannya biasanya dilengkapi dengan lauk pauk seperti sate ikan pari, yang juga merupakan makanan khas daerah tersebut. Kombinasi antara Nasi Subut dan sate ikan pari telah menjadi tradisi yang kuat dalam budaya kuliner masyarakat Kalimantan Utara.
Proses pembuatan Nasi Subut terbilang sederhana namun memerlukan perhatian pada bahan-bahan yang digunakan. Beras dimasak bersama ubi jalar ungu dan jagung manis, menciptakan perpaduan rasa manis alami dan gurih.
ADVERTISEMENT
Nasi sububt biasa disajikan dengan lauk pauk seperti sate ikan pari, ayam goreng, atau ikan bakar, dan sambal sebagai pelengkap. Kombinasi ini memperkaya rasa dan memberikan nilai gizi yang tinggi, menjadikannya pilihan makanan yang sehat dan bergizi.
Keberadaan Nasi Subut dalam budaya Kalimantan Utara menunjukkan bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi.
Sejarah nasi subut bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang tradisi dan identitas masyarakat. Dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang melimpah, masyarakat setempat berhasil menciptakan hidangan yang lezat dan kaya akan makna. (Fikah)