Sejarah Pegunungan Dieng, Negeri Para Dewa di Atas Awan

Ilustrasi Sejarah Pegunungan Dieng. Pexels/Samar Mourya

Sejarah Pegunungan Dieng dikenal sebagai warisan alam dan budaya yang sarat akan mitos dan legenda.

Dikutip dari buku Dieng: Negeri di Atas Awan, Bambang Budi Utomo, 2012:23, kawasan ini digambarkan sebagai tempat suci yang dipercaya sebagai hunian para dewa oleh masyarakat Hindu kuno.

Pegunungan ini terletak di Jawa Tengah, dengan lanskap alam yang menakjubkan dan situs-situs bersejarah yang masih terjaga hingga saat ini.

Asal Usul dan Sejarah Pegunungan Dieng

Ilustrasi Sejarah Pegunungan Dieng. Pexels/Diana ✨

Sejarah Pegunungan Dieng bermula dari aktivitas vulkanik yang membentuk dataran tinggi di atas ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari buku Geologi Pegunungan Dieng, Sutrisno, 2008:56, wilayah ini terbentuk dari letusan gunung api purba jutaan tahun lalu.

Proses geologis tersebut menghasilkan kawah-kawah aktif, danau berwarna, serta tanah subur yang mendukung kehidupan masyarakat lokal.

Budaya dan Mitos

Dalam sejarah Pegunungan Dieng, aspek budaya memiliki peranan penting.

Dikutip dari buku Mitos dan Tradisi Dieng, Siti Haryani, 2015:74, kawasan ini merupakan pusat penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah pada abad ke-7. Kompleks Candi Arjuna menjadi bukti nyata kejayaan peradaban Hindu kuno.

Selain itu, tradisi pemotongan rambut gimbal yang masih dilakukan hingga kini menunjukkan bagaimana nilai budaya tetap terjaga di kalangan masyarakat setempat.

Keindahan Alam

Sejarah Pegunungan Dieng juga diwarnai oleh keindahan alamnya yang luar biasa. Dikutip dari buku Ekowisata Dieng, Andi Setiawan, 2017:98, kawasan ini memiliki pesona alam yang tak tertandingi, mulai dari Telaga Warna hingga kawah aktif seperti Sikidang.

Lanskap yang memukau ini menjadikan Dieng sebagai destinasi wisata favorit, sekaligus menjaga keseimbangan antara alam dan budaya.

Sejarah Pegunungan Dieng bukan hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga mencerminkan perpaduan antara warisan budaya dan mitos yang hidup dalam masyarakat.

Setiap sudutnya menyimpan cerita tentang para dewa, peradaban kuno, dan keindahan alam yang abadi. Kawasan ini menjadi simbol harmoni antara alam, budaya, dan sejarah yang harus terus dilestarikan. (Anggie)

Baca Juga: Sejarah Goa Selarong, Tempat Persembunyian Pangeran Diponegoro