Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dan Biografi Singkatnya
22 April 2023 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perjalanan Sejarah Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dan Biografi Singkatnya
Nama Sultan Ageng Tirtayasa tentu bukan lagi menjadi nama yang asing di telinga masyarakat Indonesia . Sosok Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berjasa dalam mempertahankan keutuhan Indonesia di masa penjajahan. Beliau lahir di Banten pada tahun 1631.
Gamal Komandoko, dalam buku berjudul Kisah 124 pahlawan & pejuang Nusantara (2006: 338) menyebut, Sultan Ageng Tirtayasa yang juga dikenal dengan nama kecilnya Abdul Fatah merupakan salah satu pahlawan Indonesia yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.
Sultan Ageng Tirtayasa lahir pada tahun 1631 di Banten dan wafat di Batavia pada tahun 1692. Saat menjabat sebagai Sultan Banten di usia 20 tahun, Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan masyarakat Banten untuk menolak menjalin kerjasama dengan VOC yang merupakan pihak Belanda.
ADVERTISEMENT
Sultan Ageng Tirtayasa juga berhasil membongkar blokade laut Belanda. Tak hanya itu, ia juga berhasil melakukan kerjasama dengan bangsa Eropa lainnya seperti Denmark dan Inggris.
Lebih lanjut, perjalanan sejarah perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dijelaskan dalam buku berjudul Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler yang ditulis oleh Amir Hendarsah (2009: 17).
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa bentuk perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa dalam mempertahankan Indonesia dibuktikan dengan kesemangatannya melawan Belanda. Dengan dukungan rakyat Banten, dua kapal milik Belanda hancur.
Tak hanya itu, kebun tebu dan kebun teh milik Belanda juga dihancurkan oleh masyarakat Banten sehingga kerugian yang dialami Belanda cukup besar.
Pergerakan ini membuat Belanda terpaksa menutup kantor dagangnya yang ada di Belanda. Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Batavia.
ADVERTISEMENT
Kemudian Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-Raja Banten yang berlokasi di sebelah utara Masjid Agung Banten, Banten Lama.
Atas jasa-jasanya pada negara, Sultan Ageng Tirtayasa diberi gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970, tanggal 1 Agustus 1970.
Pemaparan mengenai sejarah perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa ini dapat Anda pelajari dan teladani sehingga dapat menghidupkan nasionalisme dalam diri. (DAP)