Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia Setelah Merdeka
30 Januari 2024 22:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia telah berlangsung sejak masa penjajahan Belanda. Namun, sosiologi sebagai bagian ilmu sosial baru dipelajari secara khusus di Indonesia setelah negara tersebut meraih kemerdekaannya.
ADVERTISEMENT
Pada masa itu, tokoh yang pertama memberikan kuliah sosiologi adalah Prof. Mr. Soenario Kolopaking. Soenario Kolopaking memberikan kuliah sosiologi pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta atau yang sekarang dikenal sebagai Fisipol UGM.
Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mengkaji tentang kehidupan manusia. Mengutip dari buku Sosiologi untuk SMP dan MTs VII, Abdullah (2008: 3), sosiologi berasal dari dua kata, yaitu socious dan logos.
Socious artinya berteman dan logos artinya ilmu. Berdasarkan arti tersebut, sosiologi memiliki definisi sebagai ilmu tentang kehidupan bersama dalam masyarakat.
Layaknya bidang ilmu, sosiologi juga memiliki riwayat perkembangan yang jelas, baik di dunia maupun di Indonesia. Guna mengetahui seluk-beluk ilmu sosiologi, berikut adalah penjelasan mengenai sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
A. Masa sebelum Kemerdekaan Indonesia
Perkembangan sosiologi sebagai bagian dari ilmu sosial telah berlangsung di Indonesia jauh sebelum negara Zamrud Khatulistiwa itu meraih kemerdekaannya. Namun, pada masa tersebut, sosiologi belum dipelajari secara formal sebagai ilmu pengetahuan.
Walaupun demikian, para pujangga serta pemimpin di Indonesia telah menyisipkan unsur-unsur sosiologi dalam ajarannya. Salah satu contoh adalah Sri Paduka Mangkunegoro IV dari Surakarta.
Mengutip dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat untuk SMA/MA Kelas X, Murdiyatmoko (2007: 16), Sripaduka Mangkunegoro IV mengajarkan tata hubungan antara anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan yang berbeda-beda.
Konsep tersebut merupakan ajaran yang memuat unsur sosiologi, terutama dalam bidang intergroup relation. Selain Sripaduka Mangkunegoro IV, ada pula tokoh lain yang menyisipkan unsur-unsur sosiologi, yakni Ki Hadjar Dewantara.
ADVERTISEMENT
Ki Hadjar Dewantara menyumbangkan konsep tentang kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia. Konsep tersebut dipraktikkan secara nyata dalam organisasi pendidikan Taman Siswa.
B. Masa setelah Kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, keberadaan sosiologi di Indonesia pun terus mengalami perkembangan. Sosiologi yang semula hanya berupa konsep dan penerapan mengalami perkembangan menjadi ilmu pengetahuan yang dipelajari secara formal.
Kembali mengutip dari Murdiyatmoko (2007: 16), sesudah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, seorang sarjana Indonesia, Prof. Mr. Soenario Kolopaking kali pertama memberikan kuliah sosiologi pada 1948.
Pada tahun tersebut, Soenario Kolopaking memberikan kuliah sosiologi di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta. Saat ini, akademi tersebut menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada.
Berdasarkan ulasan di atas, jelas bahwa sejarah perkembangan sosiologi di Indonesia telah ada sejak masa penjajahan. Kondisi itu ditandai adanya sejumlah pujangga serta pemimpin di Indonesia yang menyisipkan konsep atau ajaran sosiologi. (AA)
ADVERTISEMENT