Sejarah Piala Sudirman Cup dari Awal Digelar hingga Jadi Ajang Bergengsi Dunia

Ilustrasi sejarah piala sudirman cup, foto: unsplash/Muktasim Azlan

Sejarah Piala Sudirman Cup merupakan salah satu catatan paling gemilang dalam dunia bulu tangkis yang menandai evolusi sebuah turnamen beregu campuran dan telah menjelma menjadi ajang bergengsi bertaraf internasional.

Digelar pertama kali pada tahun 1989 di Jakarta, ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi olahraga, tetapi juga simbol penghormatan terhadap tokoh penting bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman.

Awal Mula dan Latar Belakang

Ilustrasi sejarah piala sudirman cup, foto: unsplash/Glen Carrie

Mengutip dari situs unm.ac.id, sejarah Piala Sudirman Cup tidak bisa dilepaskan dari kiprah Dick Sudirman, seorang tokoh legendaris yang mendirikan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Ia juga berperan besar dalam menyatukan dua organisasi dunia bulu tangkis yaitu IBF dan WBF sehingga tercipta satu wadah olahraga yang lebih solid secara global.

Dedikasi Sudirman dalam memperjuangkan bulu tangkis di kancah internasional bukan hanya terlihat dari kemampuannya sebagai pemain, tetapi juga melalui diplomasi olahraga yang ia lakukan.

Upayanya membuka jalan bagi bulu tangkis untuk diakui sebagai cabang resmi dalam Olimpiade.

Sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi luar biasanya, namanya dijadikan sebagai identitas dari turnamen beregu campuran paling bergengsi di dunia yaitu Piala Sudirman.

Mengutip dari situs bwfbadminton.com, turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1989 dan langsung mencatatkan sejarah bagi Indonesia.

Menjadi tuan rumah edisi perdana, Indonesia berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan Korea Selatan dalam laga dramatis yang berakhir dengan skor 3-2.

Meski hingga kini gelar tersebut masih menjadi satu-satunya yang diraih Indonesia dalam ajang ini, kemenangan itu tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah bulu tangkis nasional.

Format pertandingan di Piala Sudirman Cup tergolong istimewa karena mencakup lima kategori sekaligus, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Hal ini menjadikan turnamen ini sebagai ajang beregu campuran paling lengkap di dunia, yang benar-benar menguji kekuatan dan kekompakan tim nasional secara keseluruhan.

Trofi yang diperebutkan pun tak kalah istimewa, terbuat dari perak berlapis emas dan berdiri megah di atas kayu jati Jawa, trofi ini mencerminkan kemewahan sekaligus kekayaan budaya Indonesia.

Kini, sejarah Piala Sudirman Cup terus ditorehkan setiap dua tahun, dengan dominasi kuat negara-negara Asia, terutama China. (Echi)

Baca juga: Sejarah May Day yang Diperingati hingga Kini