Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Puasa Ramadhan Sejak Zaman Rasulullah Lengkap
28 Februari 2025 0:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari nu.or.id, puasa Ramadhan tidak hanya berkaitan dengan perintah Allah Swt, tetapi juga mencerminkan perjalanan spiritual dan sosial umat Islam sejak masa awal Islam.
Sejarah Puasa Ramadhan Sejak Zaman Rasulullah
Sejarah puasa Ramadhan adalah perintah untuk berpuasa di bulan Ramadhan yang pertama kali diturunkan pada tahun ke-2 Hijriah.
Tepatnya setelah Nabi Muhammad saw dan para sahabat hijrah dari Makkah ke Madinah. Kewajiban ini tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Sebelum adanya kewajiban puasa Ramadhan, umat Islam sudah mengenal puasa sebagai bentuk ibadah.
Salah satu bentuk puasa yang telah dijalankan sebelum itu adalah puasa Asyura, yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Setelah turunnya perintah puasa Ramadhan, puasa Asyura menjadi puasa sunnah.
ADVERTISEMENT
Pada awal kewajiban puasa Ramadhan, tata cara pelaksanaannya sedikit berbeda dari yang dikenal saat ini.
Awalnya, umat Islam diperbolehkan makan dan minum hingga mereka tidur di malam hari. Jika seseorang tertidur setelah berbuka, maka ia tidak diperbolehkan makan dan minum hingga waktu berbuka puasa di hari berikutnya.
Kemudian, aturan ini diubah dengan turunnya ayat dalam Al-Qur’an yang memperbolehkan umat Islam untuk makan dan minum sepanjang malam hingga terbitnya fajar, seperti yang tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 187:
”… maka sekarang campurilah mereka (istri-istrimu) dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…” (QS. Al-Baqarah: 187)
Selain itu, saat itu belum ada adzan Maghrib seperti sekarang. Nabi Muhammad saw sendiri berbuka puasa dengan kurma dan air, sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadis.
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadhan telah menjadi ibadah yang diwariskan sejak zaman Rasulullah saw. Dengan kewajiban yang ditetapkan pada tahun ke-2 Hijriah, umat Islam menjalankannya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
Seiring waktu, aturan puasa mengalami penyempurnaan hingga menjadi seperti yang dipraktikkan umat Islam saat ini.
Sejarah puasa Ramadhan sebagai ibadah bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, ibadah ini juga merupakan bentuk penyucian diri dan peningkatan ketakwaan kepada Allah Swt. (Aya)