news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Sarekat Dagang Islam beserta Tokoh di Dalamnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
8 Februari 2024 22:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah sarekat dagang Islam. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah sarekat dagang Islam. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Sarekat Dagang Islam adalah organisasi yang berdiri sejak awal tahun 1900-an. Oleh karena itu, sejarah sarekat dagang islam beserta tokoh di dalamnya perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Tirto Adhi Soerjo bersama keluarga Badjenet.
Pada artikel ini, akan dijelaskan sejarah sarekat dagang Islam beserta tokoh di dalamnya.

Sejarah Sarekat Dagang Islam

Ilustrasi sejarah sarekat dagang Islam. Sumber: pixabay
Sejarah Sarekat Dagang Islam dimulai dari didirikannya pada 16 Oktober 1905 di Kota Bogor. Sarekat Dagang Islam bergerak dalam bidang ekonomi dengan tujuan untuk membantu anggotanya pada bidang usaha.
Setelah keluarga Badjenet keluar dari Sarekat Dagang Islam karena perbedaan pandangan, selanjutnya di bawah kepemimpinan Tirto Adhi Soerjo mulai bergerak dalam bidang politik.
Tirto Adhi Soerjo mempropagandakan program Sarekat Dagang Islam di berbagai kota besar di Jawa.
Akhirnya Sarekat Dagang Islam berpindah pusat ke Solo tahun 1911 pada pimpinan Haji Samanhudi. Tanggal 9 November 1911, kata “Dagang” dihilangkan sehingga namanya menjadi Sarekat Islam.
ADVERTISEMENT

Tokoh-Tokoh dalam Sarekat Dagang Islam

Berikut penjelasan para tokoh dalam Sarekat Dagang Islam:
1. Haji Samanhudi
Haji Samanhudi merupakan seorang pengusaha batik di Surakarta yang memainkan peran kunci dalam sarekat ini. Setelah keluarga Badjenet keluar, Haji Samanhudi menjadi ketua setelah penghilangan kata “Dagang.”
2. HOS Tjokroaminoto
Juga dikenal sebagai Cokroaminoto, HOS Tjokroaminoto menjadi pelopor pergerakan dari Surabaya. Beliau guru dari banyak tokoh penting, termasuk Ir. Soekarno.
Cokroaminoto berperan dalam memperkuat ideologi Sarekat Dagang Islam. Tahun 1920, sarekat ini mengalami perpecahan menjadi Merah dan Putih. Cokroaminoto memimpin Putih, yang tetap setia pada program yang lama.
3. Abdul Muis
Abdul Muis yang merupakan seorang sastrawan, juga ikut berperan sebagai tokoh dalam sarekat ini. Ia menjadi wakil di Volksraad, dewan perakilan yang dibentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
Keterlibatannya pada arena politik membuktikan pentingnya peran sarekat dagang Islam dalam mendukung kemerdekaan.
4. Agus Salim
KH Agus Salim yang merupakan tokoh dari Sumatera Barat ini menjadi pemimpin faksi Putih. Setelah kemerdekaan berlangsung, Agus Salim melanjutkan perannya pada diplomasi Indonesia sebagai Menteri Luar Negeri yang pertama.
5. Semaun
Semaun awalnya adalah juru tulis dalam Sarekat Dagang Islam, namun, setelah perpecahan, Semaun memimpin faksi Merah. Kemudian, Semaun menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) setelah pecahnya Sarekat Dagang Islam.
Demikian penjelasan sejarah sarekat dagang Islam beserta tokoh di dalamnya. (ARH)