news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Februari 2025 6:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia, Foto: Pexels/ZhiCheng Zhang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia, Foto: Pexels/ZhiCheng Zhang
ADVERTISEMENT
Sejarah Sekolah Rakyat merupakan bagian penting dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Sekolah ini menjadi cikal bakal pendidikan dasar yang memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Pada masa kolonial, akses pendidikan sangat terbatas, dan Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi bagi rakyat pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Mengutip situs museumpendidikannasional.upi.edu, Sekolah Rakyat merupakan lembaga pelopor pendidikan gratis di Indonesia.

Sejarah Sekolah Rakyat

Ilustrasi Sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia, Foto: Pexels/Tom Fisk
Peran Sekolah Rakyat sangat besar dalam membangun generasi yang berpendidikan dan berdaya saing, meskipun pada awalnya masih menghadapi berbagai keterbatasan fasilitas dan tenaga pengajar. Berikut sejarah Sekolah Rakyat di Indonesia.
Sebelum sistem pendidikan formal diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda, masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan secara informal melalui pesantren, surau, atau pendidikan berbasis tradisi lisan.
Pada abad ke-19, Belanda mulai membangun sistem pendidikan bagi rakyat pribumi, meskipun masih bersifat terbatas dan diskriminatif.
Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Sekolah Kelas Dua (Tweede Klasse School) pada akhir abad ke-19 untuk memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak pribumi.
ADVERTISEMENT
Sekolah ini memiliki kualitas yang jauh lebih rendah dibandingkan sekolah untuk anak-anak Eropa atau keturunan bangsawan.
Pada tahun 1907, sistem pendidikan rakyat lebih dikembangkan dengan didirikannya Sekolah Desa (Volkschool), yang memberikan pendidikan selama tiga tahun dengan fokus pada membaca, menulis, dan berhitung.
Pada tahun 1914, Belanda memperkenalkan Sekolah Rakyat (Sekolah Angka Loro) yang setingkat dengan sekolah dasar dan memiliki durasi pendidikan lima tahun.
Sekolah ini menjadi cikal bakal sistem pendidikan dasar di Indonesia, meskipun aksesnya masih terbatas bagi rakyat biasa.
Pendidikan yang lebih tinggi hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga terpandang atau anak-anak yang bisa masuk ke sekolah lanjutan seperti Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah mulai membangun sistem pendidikan yang lebih merata bagi seluruh rakyat. Sekolah Rakyat (SR) secara resmi menjadi nama untuk pendidikan dasar selama enam tahun, menggantikan sistem pendidikan kolonial.
ADVERTISEMENT
Pendidikan ini bersifat gratis dan terbuka untuk semua anak, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada tahun 1965, Sekolah Rakyat (SR) diubah namanya menjadi Sekolah Dasar (SD), yang masih digunakan hingga sekarang.
Perubahan ini menandai sistem pendidikan yang lebih modern dan inklusif, dengan kurikulum yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sekolah Rakyat memainkan peran besar dalam meningkatkan angka melek huruf dan memberikan akses pendidikan bagi masyarakat luas. Dari sinilah lahir banyak tokoh nasional yang kemudian berperan dalam pembangunan Indonesia.
Meski telah berganti nama menjadi Sekolah Dasar, prinsip dasar Sekolah Rakyat yaitu pendidikan untuk semua dan masih menjadi fondasi utama dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini. (Fikah)
ADVERTISEMENT