Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Selat Gibraltar sebagai Penghubung Dua Benua dan Dua Samudra
18 Februari 2025 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejak zaman kuno, Selat Gibraltar telah menjadi saksi perjalanan bangsa-bangsa besar, dari penjajahan hingga peperangan, serta perdagangan antar benua.
Sejarah Selat Gibraltar sebagai Penghubung Dua Benua dan Dua Samudra
Bagaimana sejarah Selat Gibraltar? Mengutip jurnal Fenomena Dua Air Laut yang Tidak Menyatu Menurut Pandangan Al-qur'an dan Sains oleh Dwi Yanti, dkk. (2023) Selat Gibraltar adalah tempat bertemunya dua laut yang berbeda, yakni Laut Atlantik dan Laut Mediterania, yang menghasilkan fenomena menarik.
Meskipun kedua perairan tersebut bertemu, air dari kedua laut tersebut tidak tercampur, dan batas antara keduanya terlihat dengan jelas. Fenomena ini dikenal dengan sebutan haloklin.
Selat Gibraltar, yang terletak di ujung selatan Eropa dan menghubungkan Samudra Atlantik dengan Laut Mediterania, memiliki sejarah panjang yang penuh dengan peristiwa bersejarah dan relevansi strategis.
ADVERTISEMENT
Panjangnya sekitar 13 kilometer dan lebarnya bervariasi antara 13 hingga 44 kilometer, menjadikannya salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia.
Selat ini membentuk batas antara dua benua, Eropa dan Afrika, sekaligus menjadi pintu gerbang yang menghubungkan dua samudra besar yaitu Samudra Atlantik di barat dan Laut Mediterania di timur.
Pada abad ke-19, Selat Gibraltar menjadi semakin vital bagi pelayaran internasional seiring dengan berkembangnya kapal uap dan navigasi modern.
Pengendalian atas selat ini menjadi sangat penting bagi kekuatan-kekuatan besar seperti Inggris, yang pada saat itu menguasai Gibraltar melalui perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1713.
Gibraltar menjadi pos penting yang mengamankan jalur pelayaran antara Eropa dan Afrika serta sebagai pelabuhan angkatan laut yang vital bagi Inggris.
ADVERTISEMENT
Selat Gibraltar juga menjadi saksi sejarah penting dalam Perang Dunia II, di mana ia memainkan peran strategis dalam pengendalian rute perkapalan yang menghubungkan Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.
Penguasaan selat ini oleh Inggris memastikan aliran pasokan ke koloni-koloni mereka dan menjaga kestabilan perdagangan global.
Sejarah Selat Gibraltar mencerminkan betapa pentingnya peran geografi dalam membentuk dinamika dunia, baik dari sisi pelayaran, perdagangan, maupun geopolitik. (shr)